Rantai Makanan

Pastinya, setiap makhluk hidup memperlukan suatu energi untuk hidup. Mereka mendapatkan energi dari apa yang mereka makan. Berkaitan dengan hal itu, kali ini kita akan membahas secara tuntas mengenai rantai makanan. Yuk simak baik-baik ulasan berikut ini.

1. Rantai Makanan

Rantai Makanan merupakan suatu proses makan dimakan antar makhluk hidup di mana di dalamnya terdapat obejk yang berperan sebagai produsen, konsumen, dan juga dekomposer.

Hal ini memiliki tujuan tak lain yaitu untuk mempertahankan kelangsungan hidup pada masing – masing makhluk hidup tersebut.

2.Komponen dalam Rantai Makanan

Di dalam piramida rantai makanan, nantinya kalian akan menjumpai beberapa kata seperti, kata produsen, konsumen serta dekomposer.

Nah berikut ini akan kami berikan penjelasannya pada masiang-masing kata tersebut, diantaranya yaitu:

1. Produsen (organisme autotrof) merupakan makhluk hidup yang bisa memproduksi makanan sendiri.
Sebagai contoh adalah tumbuhan.

Tumbuhan bisa menghasilkan makanan sendiri yang bisa dipakai sebagai sumber energi untuk konsumen. Dan proses dalam pembuatan makanan tersebut kita kenal dengan sebutan proses fotosintesis.

Sebagai penyedia, maka produsen tidak akan memakan makhluk hidup lain, tetapi di makan.

  • Produsen maka ekosistem darat merupakan tumbuhan hijau.
  • Produsen pada ekosistem perairan danau atau laut ialah ganggang hijau biru,  dan juga bakteri berklorofil.
    Kedua kelompok organisme itu akan membentuk fitoplankton. Selain fitoplankon, produsen dalam ekosistem air dapat berupa ganggang atau tumbuhan hijau.

2. Konsumen merupakan makhluk hidup yang tidak bisa membuat makanan sendiri. Oleh sebab itu, untuk memperoleh energi, konsumen akan bergantung pada produsen atau makhluk lainnya.

Konsumen ini dibagi menjadi tiga bagian, antara lain yaitu: konsumen primer, konsumen sekunder dan konsumen tersier. Berikut penjelasannya:

  1. Konsumen primer (konsumen tingakat 1) merupakan konsumen pertama di mana ia memperoleh energi langsung dari produsen.
    Sebagai contoh: makhluk hidup yang termasuk herbivora seperti sapi, kerbau, kelinci dan yang lainnya.
  2. Konsumen sekunder (konsumen tingakat 2) merupakan konsumen kedua yang memperoleh sumber energi atau makanan dari konsumen pertama.
    Sebagai contoh yaitu hewan pemakan daging atau yang juga sering disebut sebagai karnivora.
    Contohnya yakni kucing, anjing, ular dan yang lainnya.
  3. Konsumen tersier (konsumen tingakat 3) merupakan konsumen yang memperoleh sumber energi dengan memakan konsumen kedua.
    Sebagai contoh adalah burung elang, alap – alap, harimau, singa dan yang lainnya.

3. Dekomposer merupakan organisme yang memiliki tugas dalam mengurai bangkai- bangkai makhluk hidup.

Dekomposer ini  akan memakan seluruh makhlup hidup di seluruh trofik. Organisme ini memiliki tugas untuk mengubah zat organik menjadi zat anorganik.

Jalur makan serta di makan pada organisme dalam sebuag tingkat trofik ke trofik selanjutnya yang membentuk urutan suatu arah tertentu ini merupakan suatu rantai makanan.

Rantai makanan yang di awalai oleh produsen disebut rantai makanan rerumput.

Sebagai contoh: rumput → belalang → burung kecil → burung elang.

Tingkat trofik merupakan suatu tingkat dalam rantai makanan di mana suatu organisme mendapatkan energi.

Rantai makanan bisa juga diawali bukan dari produsen langsung.  Namun, bisa juga di mulai dari detritus.

Detritus merupakan partikel – partikel organik yang merupakan hasil penguraian dari berbagai organisme mati dan sisa organisme.

Sisa organisme seperti runtuhan ranting ataupun dedaunan yang diuraikan oleh dekomposer, kotoran hewan.

Detritus ini adalah makanan untuk berbeagai organisme seperti cacing,  rayap, keluwing, dan juga kecoa.

Detritus bisa membentuk rantai makanan yang disebut sebagai detritivor.

Sebagai contoh untuk rantai makanan detritus yaitu:

hancurnya kotoran hewan → nematoda → kutu acarina → kalajengking. Contoh lain yaitu : daun yang sudah diuraikan → cacing tanah → ayam → manusia.

3. Jenis Rantai Makanan

Dilihat dari organisme yang mengawali, rantai makanan dapat dibagi menjadi beberapa tipe.

Tipe atau jenisnya seperti: rantai perumput, rantai detritus, rantai parasit, dan juga rantai saprofit. Berikut adalah perbedaannya pada masing-masing jenis.

  • a. Rantai makanan perumput (grazing food chain)

Rantai makanan yang pertama ini paling sering dijumpai dan kita kenali.

Rantai makanan jenis ini diawali dari tumbuh-tumbuhan sebagai produsen dalam tingkat trofik pertamanya.

Sebagai contoh dari siklus rantai makanan perumput yaitu:  rumput → belalang → burung → ular.

soal rantai makanan

Contoh lain:

Dari gambar di atas, dapat kita ketahui jika rumput yang bersifat autotrof memiliki peran sebagai produsen. Lalu dimakan oleh belalang, berikutnya belalang dimakan oleh kadal. Dan berakhir kadal yang dimakan oleh burung elang.

Pada gambar di atas, rumput sebagai produsen dimakan oleh belalang yang berperan sebagai konsumen pertama, belalang dimakan oleh katak yang berperan sebagai konsumen kedua.

Kemudian katan dimakan oleh ular sebagai konsumen ketiga, serta ular dimakan oleh elang yang berperan sebagai konsumen keempat.

Lalu, apabila kemudian elang mati, maka bangkainya akan di makan oleh organisme lain serta akan diuraikan oleh bakteri pengurai.

  • b. Rantai makanan detritus

Rantai makanan detritus tidak diawali oleh suatu tumbuhan, namun diawali oleh detritivor.

Detritivor merupakan suatu organisme heterotrof yang memperoleh energi dengan cara memakan sisa-sisa dari makhluk hidup.

Sebagai contoh dari siklus rantai makanan detritus ini yaitu: serpihan daun (sampah) → cacing tanah → ayam → manusia.

Detritus merupakan suatu fragmen (hancuran) dari organisme (hewan dan juga tumbuhan) yang mati serta sisa organisme seperti: kotoran hewan, daun, ranting yang gugur yang diuraikan oleh pengurai (dekomposer).

Lalu, yang termasuk ke dalam organisme pemakan detritus ini disebut sebagai detritivor.

Contoh detritivor yaitu: cacing, rayap, keluwing dan lain sebagainya.

Rantai makanan detritus

Adapun alur dari rantai makanan detritus yang bisa kita lihat dari gambar di atas.

Dalam gambar di atas, maka dapat kita ketahui jika detritus dapat berwujud hancuran jaringan hewan atau tumbuhan.

Dalam gambar di atas, detritus berwujud sisa jaringan hewan yang dimakan oleh ulat lalu tikus, ular dan juga burung.

Tetapi, pada akhirnya, seluruh organisme tersebut bisa menjadi detritus juga.

Sementara dalam gambar lainnya, detritus dapat berwujud hancuran tumbuhan yang dimakan oleh kutu kayu yang kemudian dimakan oleh burung.

  • c. Rantai makanan Parasit

Parasit merupakan istilah untuk organisme yang hidup dengan cara merugikan organisme lain (sebagai inang).

Ciri khas atau karakteristika dari jenis rantai makanan ini ialah adanya organisme kecil yang memangsa organisme besar.

Perhatikan contoh rantai makanan parasit berikut. kerbau (darah) → kutu → burung jalak → elang

  • d. Rantai makanan Saprofit

Sebagai ciri rantai saprofit diawali dari penguraian jasad mati makhluk hidup oleh organisme saprofit.

Yang berperan sebagai organisme saprofit diantaranya yaitu bakteri, jamur, dan lumut kerak.

Saprofit merupakan sebuah istilah untuk organisme yang mampu menguraikan sisa-sisa organisme yang sudah mati.

Organisme saprofit berbeda dengan organisme detritifor.

Saprofit akan mengurai bahan organik sisa jasad mati yang akan menjadi bahan anorganik (mineral) yang diserap lagi oleh tumbuhan.

Perhatikan contoh rantai makanan saprofit di bawah ini:

Kayu lapuk → jamur → ayam → rubah.

4. Jenis – jenis Piramida Ekologi

1. Piramida Energi

Piramida Energi

Piramida energi merupakan piramida yang menunjukan hilangnya energi pada waktu perpindahan energi makanan dalam setiap tingkat trofik pada sebuah ekosistem.

Di dalam piramida energi tak hanya jumlah total energi yang dipakai oleh organisme dalam masing-masing taraf trofik rantai makanan namun juga menyangkut peranan berbagai organisme lainnya di dalam transfer energi .

Dalam pemakaian energi, semakin tinggi tingkat trofiknya, maka akan semakin efisien pemakainnya.

Tetapi panas yang dilepaskan di dalam proses tranfer energi akan jauh lebih besar.

Hilangnya panas di dalam proses respirasi juga akan semakin meningkat dari organisme yang taraf trofiknya rendah ke organisme yang taraf trofiknya lebih tinggi.

Sementara dalam produktivitasnya, makin ke puncak tingkat trofik maka akan semakin sedikit. Sehingga, energi yang tersimpan akan semakin sedikit juga.

Energi di dalam piramida energi disebutkan dalam kalori per satuan luas per satuan waktu.

2. Piramida Biomassa

Piramida Biomassa

Piramida biomassa merupakan sebuah piramida yang menunjukan berkurangnya transfer energi di dalam setiap tingkat trofik dalam sebuah ekosistem.

Dalam piramida biomassa pada setiap tingkat trofik akan menggambarkan berat kering dari semua organisme di tingkat trofik yang disebutkan di dalam gram/m2.

Pada umumnya, bentuk dari piramida biomassa akan semakin mengecil ke arah puncak, sebab perpindahan energi antara tingkat trofik tidak efisien.

Namun, pada piramida biomassa bisa berbentuk terbalik.

Sebagai conto: pada lautan terbuka yang berperan sebagai produsennya ialahfitoplankton mikroskopik.

Sementara untuk konsumennya ialah makhluk mikroskopik hingga makhluk besar seperti paus biru di mana biomassa paus biru melebihi produsennya.

Puncak dari piramida biomassa mempunyai biomassa terendah yang artinya jumlah individunya sedikit, serta umumnya individu karnivora pada puncak piramida akan bertubuh besar.

3. Piramida Jumlah

Piramida Jumlah

Piramida jumlah merupakan sebuah piramida yang menunjukan jumlah individu dalam setiap tingkat trofik pada sebuah ekosistem.

Piramida jumlah pada umumnya memiliki bentuk menyempit ke atas.

Organisme piramida ini memiliki jumlah mulai tingkat trofik terendah hingga puncak yang sama sama seperti piramida yang lain yakni produsen, konsumen primer dan konsumen sekunder, serta konsumen tertier.

Yang berarti jumlah tumbuhan pada tingkat trofik pertama akan lebih banyak daripada hewan (konsumen primer) di tingkat trofik kedua, jumlah organisme kosumen sekunder lebih sedikit dari konsumen primer, dan jumlah organisme konsumen tertier lebih sedikit daripada organisme konsumen sekunder.

5. Contoh Rantai Makanan Pada Berbagai Macam Habitat

Berikut ini merupakan beberapa contoh dari rantai makanan yang terdapat di dalam berbagai jenis habitat. Kalian bisa mengenalnya lebih dalam beberapa rantai makanan serta makhluk hidup yang berperan di dalamnya. Perhatikan baik-baik ulasan di bawah ini ya..

1. Rantai Makanan di Sawah

Rantai Makanan di Sawah

Ekosistem di sawah merupakan salah satu kategori yang masuk di dalam ekosistem buatan dengan keanekaragaman hayati yang rendah.

Di sawah banyak sekali terdapat tumbuhan yang di dominasi oleh tanaman, dan padi adalah salah satunya.

Oleh sebab itu, di sana akan banyak kita jumpai organisme pemakan padi seperti jangkrik, burung emprit dan yang lainnya.

Padi adalah salah satu tanaman pangan yang banyak di tanam oleh sebagian besar petani.

Hal tersebut disebabkan padi adalah makanan pokok di negara Indonesia. Dalam ekosistem sawah padi memiliki peran sebagai produsen.

Selain padi, produsen yang ada di sawah antara lain yaitu rumput.

Contoh rantai makanan yang ada di sawah antara lain yaitu sebagai berikut:

  1. Padi → Burung → Ular → Elang → Pengurai
  2. Rumput → Serangga → Tikus → Ular → Pengurai
  3. Padi → Serangga → Katak → Ular→ Elang → Pengurai

2. Rantai Makanan di Laut

rantai makanan di laut

Pada ekosistem laut bisa kita temui berbagi keanekaragaman hayati yang tinggi.

Hal tersebut seiring dengan ukuran laut yang sangat luas. Bahkan, semua isi di bumi ini yang paling banyak terdapat di dalam air.

Laut adalah salah satu ekosistem alami yang sangat amat luas. Ada juga rantai makanan di laut yang bisa kita jumpai sebagai proses makan dan juga di makan dalam makhluk hidup yang terdapat di laut.

Makhluk hidup yang terdapat di laut antara lain yaitu: fitoplankton, zooplankton, predator serta dekomposer.

Fitoplankton adalah suatu makhluk hidup bersel satu dengan memiliki ukuran yang kecil serta melayang – layang di tengah laut.

Fitoplankton pada ekosistem laut mempunyai peran sebagai produsen. Fitoplankton bisa membikin makanan sendiri dengan menggunakan bantuan sinar matahari.

Hal tersebut disebabkan fitoplankton mempunyai klorofil untuk fotosintesis.

Zooplankton merupakan salah satu hewan yang memilki ukuran kecil dan juga hidupnya melayang – layang di dalam air.

Hal tersebut sama dengan yang ada pada fitoplankton, walaupun ukurannya lebih besar serta organisme ini tidak mempunyai klorofil sehingga ia berperan sebaagi konsumen tingkat pertama yang akan memakan fitoplanktor sebagai sumber energi.

Predator adalah salah satu hewan yang berada di posisi tertinggi pada piramida rantai makanan di dalam ekosistem laut.

Salah satu contohnya ialah ikan paus. Ikan tersebut dapat memakan ikan – ikan besar dan juga ikan – ikan kecil sebagai media dalam memperoleh energi. Sebab paus tidak mampu membuat makanan sendiri.

Dekomposer ini memiliki peran dalam menguraikan makhluk hidup yang sudah mati menjadi bagian yang lebih kecil supaya bisa dipakai oleh fitoplankton sebagai bahan untuk membuat makanan sebagai sumber energi.

Salah satu contohnya yaitu bentos yang tinggal di dasar laut.

Bentos mempunyai peran penting pada memelihara keseimbangan serta kestabilan rantai makanan pada ekosistem laut.

Contoh rantai makanan yang ada di laut antara lain ialah sebagai berikut:

  1. Energi matahari → Alga → Ikan kecil → Hiu → pengurai
  2. Energi matahari → Fitoplankton → udang→ ikan → singa laut → hiu → pengurai
  3. Energi matahari → Fitoplankton → zooplankton → udang → Gurita → Manusia
  4. Plankton → ikan kecil→ ikan tuna → manusia → dekomposer

3. Rantai Makanan di Sungai

Rantai Makanan di Sungai

Ekosistem sungai adalah salah satu ekosistem yang di dalamnya mengandung tumbuhan dan juga hewan yang mampu hidup di dalam air yang mengalir.

Di dalam sungai juga terdapat interaksi antara makhluk hidup yang mana akan saling memakan antar komponen dalam sebuah rantai makanan.

Di dalam ekosistem sungai bisa kita dapati berbagai organisme hidup. Contohnya alga dan juga fitoplankton yang memiliki peran sebagai produsen.

Hal tesebut disebabkan kedua organisme tersebut bisa membuat makanan sendiri atau yang sering dikenal sebagai organisme autotrof.

Contoh rantai makanan yang ada di sungai antara lain ialah sebagai berikut:

  1. Matahari → alga → ikan sepat → burung bangau→ buaya → pengurai
  2. Matahari→ alga→ ikan salmon → beruang pengurai
  3. Matahari→ Fitoplankton → yuyu→ burung bangau→ pengurai

4. Rantai Makanan di Hutan

Rantai Makanan di Hutan

Hutan adalah salah satu bentuk dari contoh ekosistem alami.

Ada banyak sekali keanekaragam hayati yang bisa kita temukan di sana. Oleh sebab itu, di dalamnya tentu akan berlangsung interaksi antar makhluk hidup dengan lingkungannya.

Tentunya makhluk hidup di dalamnua akan saling menguntungkan satu sama lain.

Contoh rantai makanan yang ada di hutan antara lain ialah sebagai berikut:

  1. Matahari→ rumput → kelinci → ular → elang→ pengurai
  2. Matahari→ tanaman→ tikus → ular→ elang→ pengurai
  3. Matahari → rumput → kambing→ harimau→ pengurai

Matahari adalah salah satu sumber energi utama untuk tanaman dalam tumbuh dan berkembang dengan baik.

Rumput serta tanaman pada ekosistem di hutan memiliki peran sebagai produsen yang menjadi sumber energi untuk konsumen tingkat pertama.

Memiliki peran sebagai produsen, tanaman memanfaatkan energi matahari dalam membantu proses fotosintesis.

Di dalam rantai makanan tanaman yang berperan sebagai produsen terletak di trofik terendah.

Rantai makanan yang ada di dalam hutan sangatlah kompleks mengingat ada banyaknya makhluk hidup yang tinggal di sana serta ada banyak keanekaragaman hayati disana.

Hal itu tentukan akan menimbulkan adanya interaksi antara tanaman dan juga hewan yang hidup di hutan.

Pada interaksi antar makhluk hidup yang saling makan memakan ada proses perpindahan energi antar organisme biotik di dalam ekosistem hutan.

Perpindahan energi tersebut tentu mempunyai tujuan dalam menjaga keseimbangan pada ekositem hutan.

5. Rantai Makanan di Kebun

Rantai Makanan di Kebun

Kebun adalah salah satu contoh ekosistem buatan yang memang sengaja dibuat oleh manusia. Pada umumnya, kebun banyak ditanami oleh tanaman budidaya. Contonya sayuran dan juga buah.

Ukuran kebun biasanya akan menyesuaikan dengan selera masing – masing si pemilik yang akan membuatnya.

Di dalam kebun, tentu akan ada banyak berbagai macam interaksi antara faktor biotik dengan lingkungan. Di dalamnya ada proses makan memakan dalam sebuah rantai makanan.

Dalam hal tersebut, tanaman memilki persan sebagai produsen yang bisa membuat makanan sendiri atau sering dikenal sebagai sebutan organisme autotrof dengan menggunakan bantuan sinar matahari.

Energi tersebut kemudian akan ditransfer menuju makhluk hidup yang lain dalam sebuah rantai makanan di kebun.

Contoh rantai makanan yang ada di kebun antara lain ialah sebagai berikut:

  1. Energi matahari → tanaman budidaya→ serangga → katak → Ular → dekomposer
  2. Energi matahari → tanaman→ ayam→ musang→ dekomposer
  3. Energi matahari → tanaman → ulat → belalang → burung → ular → dekomposer

6. Rantai Makanan di Laut

rantai makanan di laut

Danau adalah salah satu ekosistem alami. Tetapi terdapat juga danau yang memang sengaja dibuat oleh manusia.

Sebagai contoh danau buatan manusia adalah waduk. Waduk sengaja dibuat manusia dengan tujuan untuk membantu proses pengairan di sebuah tempat, atau juga sebagai sumber PLTA.

Danau memiliki fungsi sebagai media dalam menyediakan air bersih, pembangkit listrik tenaga air, sebagai irigasi, budidaya ikan, tempat rekreasi, mencegah terjadinya banjir dan juga erosi.

Tak hanya itu, danau juga bisa dipakai untuk habitat serta tempat tinggal untuk tanaman dan hewan, media transportasi dan yang lainnya.

Danau terbagi menjadi empat daerah, diantaranya yaitu: daerah litoral atau daerah dangkal, daerah limnetik, daerah profundal serta daerah bentik.

Di dalam daerah litoral bisa kita jumpai tumbuhan air yang berakar serta  daun muncul di permukaan dan juga ganggang.

Tak hanya itu, kita juga bisa menjumpai adanya siput, serangga, ikan, amphibi, reptil dan hewan lainnya.

Di dalam daerah limnetik bisa kita jumpai organisme hidup seperti fitoplankton, ganggang dan juga sianobakteri, ikan – ikan kecil, ikan besar, ular, kura – kura dan yang lainnya.

Di dalam daerah profundal maka akan kita jumpai organisme hidup seperti cacing dan mikroba.

Di dalam daerah bentik bisa kita temukan adanya bentos serta sisa – sisa organisme yang telah mati.

Contoh rantai makanan yang ada di danau antara lain ialah sebagai berikut:

  1. Matahari → fitoplankton → zooplankton → larva capung → ikan→ burung→ pengurai
  2. Matahari→ fitoplankton→ ikan → ular → burung → pengurai

7. Rantai Makanan di Kolam

kolam

Komponen rantai makanan yang ada di kolam tidak sebanyak yang ada di rantai makanan yang ada di dalam ekosistem alami.

Hal tersebut disebabkan di dalam ekosistem kolam organisme yang ada di dalamnya akan ditentukan oleh pemiliknya. Hal inilah yang akan menjadikan kolam termasuk ke dalam kategori ekosistem buatan.

Kolam adalah salah satu ekosistem buatan yang memang sengaja dibuat oleh manusia serta didesain menyerupai habitat aslinya.

Secara umum, kolam ini dibikin dalam rangkan untuk dijadikan sebagai lahan dalam budidaya ikan. Pada umumnya komponen organisme yang terdapat di dalam kolam terdiri dari komponen biotik dan juga abiotik.

Walaupun kolam termasuk pada ekosistem buatan, tetapi di dalamnya ada suatu interaksi antar organisme yang terdapat di dalamnya.

Interaksi tersebut bisa saja berwujud makan memakan antar organisme. Di dalamnya ada juga produsen yang berwujud fitoplankton, alga maupun organisme lainnya yang akan menjadi sumber energi untuk ikan.

Di dalam kolam juga berlangsung aliran energi pada rantai makanan.

Contoh rantai makanan yang ada di kolam antara lain ialah sebagai berikut:

  1. Energi surya → serangga air → kodok → ular → musang → pengurai
  2. Energi surya → alga → ikan kecil → ikan lele → manusia → pengurai
  3. Energi surya → pitoplankton → ikan → bangau → pegurai
  4. Energi surya → alga → ikan → ular → elang → pengurai

8. Di Padang Rumput

padang rumput

Ekosistem padang rumput sering juga disebut sebagai ekosistem sabana.

Padang rumput adalah salah satu ekosistem yang masuk ke dalam kategori alami.

Ekosistem ini terbentuk akibat adanya iklim subtropis ataupun iklim subtropis. Padang rumput juga terbentuk bersamaan dengan adanya curah hujan antara 25 – 30 cm pada setiap tahunnya.

Di dalam padang rumput, organisme yang memiliki peran dalam menguraikan bahan organik ialah organisme heterotrof.

Mereka menguraikan hewan yang mati, daun, pohon dan yang lainnya.

Contoh organisme tersebut antara lain adalah jamur dan bakteri. Kedua organisme itu berperan dalam membantu menguraikan sisa bahan organik.

Berikutnya, bahan – bahan organik dan juga sisa – sisa tumbuhan akan membusuk sehingga bagus dalam menyusun tanah di padang rumput. Dan hal tersebut akan menyebabkan tanaman yang tumbuh disana akan tumbuh subur.

Tanaman tersebut menjadi sumber makanan untuk organisme yang hidup di padang rumput. Akhirnya munculah suatu interaksi yang membentuk suatu rantai makanan.

Contoh rantai makanan yang ada di padang rumput antara lain ialah sebagai berikut:

  1. Matahari → rumput → domba → manusia → pengurai.
  2. Matahari → rumput → zebra → singa → dekomposer.
  3. Matahari → rumput → jerapah → singa → pengurai.
  4. Matahari → rumput → jerapah → singa → pengurai.

9. Rantai Makanan Detritus

Rantai Makanan Detritus

Detritus merupakan seuah bahan yang berasal dari hasil proses pelapukan bahan – bahan organik.

Detritus bisa kita temukan di dalam bentuk daun yang gugur, batang pohon yang sudah mati, bangkai hewan dan yang lainnya.

Organisme yang memiliki peran sebagai detritivor diantaranya yaitu rayap, cacing tanah, keluwing dan juga teripang.

Rantai makanan detrifus diawali dengan adanya detritus yang memiliki peran sebagai trofik awal. Detritus kemudian akan dimakan oleh detritivora selandetritivora akan dimakan oleh karnivora.

Contoh rantai makanan detritus ialah sebagai berikut:

  1. Guguran daun → cacing → ayam → manusia
  2. Seresah→ cacing → bebek → manusia

10. Pada Ekosistem Gurun

gurun

Dalam sebuah ekosistem pasti ada rantai makanan.

Setiap makhluk hidup yang ada di dalam rantai makanan mempunyai peran yang berbeda – beda. Hal tersebut disebabkan di dalam rantai makanan terdapat makhluk yang berperan sebagai produsen, konsumen dan juga pengurai.

Pada ekosistem gurun, kaktus serta beberapa tumbuhan yang bisa bertahan di lingkungan yang gersang merupakan sumber produsen.

Di dalam rantai makanan dalam ekosistem gurun, produsen adalah sumber makanan untuk konsumen tingkat 1.

Sebagai contohnya: kelinci Cottontail, tikus kangguru, tikus berduri, gerbil dan yang lainnya.

Konsumen tingkat 1 akan menjadi sumber makanan untuk konsumen tingkat 2.

Sebagai contoh: hewan yang termasuk ke dalam konsumen tingkat 2 yaitu hewan – hewan karnivora seperti kadal bertanduk, ular, burung, laba – laba, rubah kit dan yang lainnya.

Konsumen tingkat 3 mendapatkan sumber energi dari konsumen tingkat 2.

Sebagai contoh hewan yang termasuk pada konsumen tingkat 3 ialah coyote, burung pemangsa, singa gunung, rubah dan yang lainnya.

Pada rantai makanan di daerah gurun konsumen tingkat 3 adalah puncak dari predator.

Contoh Rantai Makanan Di Ekosistem Gurun antara lain adalah sebagai berikut:

  1. Energi matahari → rumput → serangga kecil → tikus → ular → pengurai
  2. Energi matahari → kaktus → pengurai
  3. Energi matahari → rumput → serangga → kadal → ular → elang → pengurai.

Demikianlah ulasan singkat kali ini yang dapat kami sampaika. Semoga ulasan di atas dapat kalian jadikan sebagai bahan belajar kalian.

Photo of author

Ahmad

Pemuda yang senang belajar dan berbagi dengan sesama

Tinggalkan komentar