Pengertian Tangga Nada

Pengertian tangga nada adalah susunan berjenjang yang berasal dari nada – nada pokok sebuah sistem nada. Dimulai dari nada dasar hingga dengan nada oktafnya, yakni do, re, mi, fa, so, la, si, dan do.

Pengertian Tangga Nada

tangga nada

Ada pula yang menyebutkan jika pengertian dari tangga nada merupakan susunan nada yang disusun dengan memakai rumus interval nada tertentu.

Interval nada merupakan jarak antara nada satu menuju nada yang lain. Jaraknya sendiri ada yang jaraknya ½, 1, 1 ½ serta 2.

Jarak itulah yang nantinya akan menentukan variasi nada serta jenis dari tangga nada itu sendiri.

Di dalam tangga nada, terdapat 3 macam tangga nada yang berbeda, antara lain: tangga nada diatonis, tangga nada pentatonis, serta tangga nada kromatis.

Berikut penjelasan lebih lanjut.

Tangga Nada Diatonis

Nada diatonis adalah tangga nada yang memiliki tujuh nada serta memiliki dua macam interval nada yaknin 1 dan 1/2.

Diatonis berasal dari bahasa spanyol “diatonikos” yang memiliki arti meregangkan. Yang mana biasanya dipakai pada penyebutan tangga nada minor serta mayor.

Pada skala teori musik, diatonis adalah suatu komponen dasar musik dunia yang mempunyai tujuh not berbeda di satu oktaf yang dapat kita jumpai seperti pada piano.

Pada notasi solmisasi, not-not tersebut diantaranya yaitu “Do-Re-Mi-Fa-Sol-La-Si”. (Pada umumnya Si‘ akan digambarkan dengan Ti’ supaya huruf pertama ditiap – tiap not berbeda).

Di dalam tangga nada diatonis juga terbagi menjadi dua, yakni mayor dan minor, antara lain:

1. Tangga Nada Minor

tangga diatonis nada minor

Tangga nada minor juga dibagi lagi menjadi tiga jenis, antara lain; tangga nada minor asli, tangga nada minor harmonis, serta tangga nada minor melodis.

Berikut penjelasannya.

A. Tangga Nada Asli

Adalah tangga nada minor yang cuma mempunyai nada – nada pokok serta tidak memiliki nada sisipan.

Contoh: A-B-C-D-E-F-G-A (tidak memakai tanda kromatis).

B. Minor Harmonis

Adalah tangga nada minor dimana pada nada ke 7 nya akan dinaikkan ½ nada, pada waktu naik serta turun nadanya akan tetap sama.

C. Minor Melodis

Adalah tangga nada minor dimana pada nada ke 6 serta 7 nya akan dinaikkan ½ nada pada waktu naik (memakai simbol kres). Lalu akan diturunkan ½ (memakai simbol mol) nada ketika turun.

Karakteristik tangga nada minor:

  • Kurang bersemangat
  • Sifatnya sedih
  • Jika dimainkan akan memunculkan nuansa yang khidmat, dalam, sedih atau “gelap”.
  • Memiliki pola interval: 1, ½, 1, 1, ½, 1, 1
  • Pada umumnya diawali serta diakhiri dengan nada La = A

Contoh lagu:

Lagu Wajib:

  • Tanah Airku (Ibu Soed)
  • Mengheningkan Cipta (Truno Prawit)
  • Ibu Pertiwi (Ismail Marzuki)
  • Bagimu Negeri (R. Kusbini)
  • Gugur Bunga
  • Indonesia Pusaka (Ismail Marzuki).

Lagu Anak-anak:

  • Bintang Kejora (AT Mahmud)
  • Ambilkan Bulan (AT Mahmud)
  • Kelinciku (Daljono)
  • Kasih Ibu (SM. Muchtar)
  • Kucingku (Pak Kasur).

Lagu Daerah::

  • Kole-Kole (Maluku)
  • Bubuy Bulan (Jabar)
  • Sarinande (Maluku)
  • Sing Sing So (Maluku)
  • Bubuy Bulan (Jawa Barat)
  • Ole Sioh (Maluku).

Untuk lebih mudah memahami tangga nada ini, kamu perlu download mp3 lagu-lagu diatas terlebih dahulu.

2. Tangga Nada Mayor

tangga diatonis nada mayor

Skala mayor pada umumnya dimulai dari ‘Do‘ di awal not serta akan diakhiri dengan not ‘Do’ yang lebih tinggi dari not yang pertamanya. Serta pada umumnya akan lebih tinggi satu oktaf dari not yang pertama.

Tangga nada mayor ini mempunyai delapan not. Interval diantara not satu ini berurutan, yaitu: 1, 1, 1/2, 1, 1, 1, 1/2.

Karakteristik tangga nada mayor:

  • Pada umumnya akan diawali serta diakhiri dengan nada Do
  • Bersemangat
  • Sifatnya riang gembira
  • Memiliki pola interval: 1, 1, ½, 1, 1, 1, ½.

Contoh lagu:

Lagu Wajib:

  • Berkibarlah Benderaku (Ibu Soed)
  • Bangun Pemudi Pemuda (A. Simanjuntak)
  • Hari Merdeka (Husein Mutahar)
  • Dari Sabang Sampai Merauke (R Soerardjo)
  • Maju Tak Gentar
  • Gebyar Gebyar (Gombloh)
  • Hari merdeka
  • Indonesia Raya
  • Indonesia Jaya
  • Halo-halo Bandung
  • Mars Pelajar
  • Garuda Pancasila.

Lagu Anak-anak:

  • Balonku (AT Mahmud)
  • Naik Delman (Ibu Sud)
  • Lihat Kebunku (Ibu Sud)
  • Heli/ anjing kecil (Nomo Kuswoyo)
  • Abang Tukang Bakso (Mamo Agil).

Lagu Daerah:

  • Kampuang Nan Jauh DI Mato (Sumbar)
  • Gundul Pacul (Jawa Tengah)
  • Manuk Dadali (Jabar)
  • Ampar-Ampar Pisang (Kalsel)
  • Tokecang (Jabar).

Tangga Nada Pentatonis

Tangga nada pentatonis adalah tangga nada yang mempunyai arti dari dua kata berbeda, yakni penta (lima) serta tone (nada) atau juga dapat disebut hanya mempunyai 5 nada pokok.

Dari tangga nada diatonik mayor atau c-d-e-f-g-a-b- c’ dimana jumlahnya 7 nada, bisa didapatkan tangga nada pentatonik dengan cara mengurangi 2 nada, dalam hal tersebut ada dua macam tangga nada pentatonik, yaitu:

  • c-d-e-g-a-c’ (tidak ada f dan b)
  • c- e-f-g-b-c’ (tidak ada d dan a)

Tangga nada pentatonik pada umumnya dipakai di dalam musik tradisional China serta Jepang. Nada pentatonis juga populer pada kalangan musik rock n’ roll, blues, serta variasi lagu – lagu pop.

Di negara Indonesia sendiri ada pada musik gamelan (Musik Jawa). Terutama di dalam Gamelan Jawa, dua macam tangga nada pentatonik itu disebut sebagai titi laras slendro serta titi laras pelog.

1. Titi Laras Slendro

slendro

Pentatonis slendro adalah nada memiliki susunan nada 1-2-3-4-5-6.

2. Titi Laras Pelog

pelog

Pentatonis Pelog adalah nada yang memiliki susunan nada 1-3-4-5-7.

Pada skala pentatonis yang merupakan skala musik dari lima not per oktaf terdapat penggolongan paling sering digunakan, yakni skala pentatonik “Major serta skala pentatonik “Minor“.

Mempunyai pola interval M2-M2-m3-M2-m3 di skala mayor, serta m3-M2-M2-m3-M2 di skala minor.

Contoh lagu:

  • Kincir – kincir
  • Lenggang kangkung
  • Cublak-cublak suweng
  • Suwe ora jamu
  • Jali – jali

Tangga Nada Kromatis

Tangga nada kromatis merupakan suatu tangga nada yang memakai 12 macam nada serta seluruhnya berjarak 1/2.

Tangga nada kromatis ini juga merupakan kumpulan dari seluruh nada yang ada di dalam suatu musik. Sebab nada akan selalu berulang oktafnya sehingga tangga nada kromatis kerap kali digunakan untuk ke – 12 nada dari oktaf.

Berikut ini merupakan tabel dari tangga nada kromatis:

tangga nada kromatik

Walaupun terdapat 12 nada di dalam satu oktaf, namun hanya terdapat 7 oktaf pertama dari abjad yang digunakan untuk nama nada. Diantaranya yaitu A, B, C, D, E, F, G.

Lima dari nada lain yang ada pada nada kromatis diberi nama dengan cara menempatkan tanda kres (#) atau Mol (b) selepas nada notasi.

Demikianlah pembahasan mengenai pengertian tangga nada, sama seperti pada waktu kita berolahraga, dalam dunia bermusik kita memakai muscle memory atau ingatan di dalam otot serta hearing yang baik.

Semua itu dapat kita raih dengan cara latihan serta praktek secara langsung.

Intinya dalam mempelajari seni musik kuncinya adalah repetisi sesering mungkin. Sering diulang, sering dipraktekkan maka kalian akan lebih mudah menyerap ilmunya.

Photo of author

Ahmad

Pemuda yang senang belajar dan berbagi dengan sesama

Tinggalkan komentar