Majas Personifikasi

Majas atau sering disebut juga sebagai gaya bahasa banyak sekali dipakai dalam beragam jenis teks, salah satu jenis majas yang sering digunakan ialah majas personifikasi.

Penggunaan majas ini sangat penting diterapkan apabila kalian hendak menulis novel, cerpen, puisi, atau yang lainnya.

Dengan menggunakan majas ini, maka kalimat akan menjadi lebih hidup, indah, dan juga bermakna.

Pada umumnya, jenis majas ini terbagi ke dalam empat macam, yakni majas pertentangan, majas perbandingan, majas pertautan, serta majas penegasan.

Nah, pada kesempatan kali ini, kita akan membahas secara lebih rinci terkait majas personifikasi yang masuk ke dalam bagian majas perbandingan.

Selengkapnya simak baik – baik ulasan yang ada di bawah ini.

Pengenalan Majas

majas personifikasi dan contohnya

Sebelum kita membahas lebih lanjut terkait majas personifikasi, ada baiknya jika kalian juga paham terkait pengertian dari majas itu sendiri.

Di dalam KBBI, majas diartikan sebagai cara untuk melukiskan suatu hal dengan cara menyamakannya dengan sesuatu yang lain; atau ke dalam wujud kiasan.

Majas sendiri mempunyai beberapa fungsi, seperti:

  • Menghasilkan kesenangan secara imajinatif.
  • Menambahkan intensitas perasaan pengarang ketika hendak menyampaikan makna dan juga sikapnya.
  • Serta untuk mengungkapkan suatu hal dengan menggunakan bahasa yang singkat namun maknanya dapat tersampaikan terhadap pembaca.

Pengertian Majas Personifikasi

majas personifikasi contoh

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, personifikasi masuk ke dalam salah satu jenis majas perbandingan.

Yang mana, majas jenis ini biasanya digunakan untuk gaya bahasa yang menyatakan benda mati sebagai suatu hal yang seolah – olah hidup seperti manusia.

Personifikasi ini banyak sekali diterapkan pada karya sastra seperti puisi.

Selain pengertian tersebut, beberapa ahli juga menyampaikan pengertian majas personifikasi seperti:

a. Menurut pendapat dari Tarigan (2013)

Majas personifikasi merupakan suatu gaya bahasa yang melekatkan sifat insani atau manusia pada benda yang sesungguhnya tidak mempunyai nyata dan juga ide yang abstrak.

Maka dari itu, gaya bahasa dari personifikasi akan membuat suatu benda yang tak bernyawa seolah – olah akan mempunyai sifat selayaknya manusia.

b. Menurut pendapat Gorys Keraf (2010)

Majas personifikasi adalah suatu bahasa kiasan yang dipakai untuk menggambarkan benda tak bernyawa atau makhluk selain manusia di mana benda tersebut seolah – olah memiliki sifat dan juga karakteristik seperti manusia pada umumnya.

c. Menurut Rachmat Djoko Pradopo pada Pengkajian Puisi (1990)

Personifikasi mempersamakan benda bersama manusia.

Di mana berbagai benda mati tersebut nantinya akan dibuat bisa berpikir, berbuat, dan sebagainya layaknya manusia.

d. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia

Gaya bahasa personifikasi merupakan suatu pengumpamaan (pelambangan) benda mati sebagai orang atau manusia.

Personafikasi sendiri asalnya dari kata persona yang berarti aktor, topeng yang dipakai di dalam drama, pelaku, dan juga orang.

Ciri – Ciri Majas Personifikasi

majas personifikasi dalam cerpen

Untuk membedakan jenis majas yang satu dengan yang lainnya, maka personifikasi memiliki ciri khusus sendiri seperti:

  • Memakai suatu kata yang dapat menggambarkan sifat atau sikap manusia.
  • Gaya bahasa untuk membandingkan benda mati agar nampak seperti benda hidup
  • Majas ini juga biasanya akan melibatkan panca indera.

Contoh Majas Personifikasi

kiasan

Agar kalian lebih mudah untuk memahami uraian di atas, berikut ini akan kami berikan beberapa contoh majas personifikasi yang perlu kalian ketahui, antara lain:

1. Burung – burung bernyanyi, sangat merdu.

Penjelasan:

Kata bernyanyi di atas berarti hidup seperti manusia yakni mengeluarkan suara dengan menggunakan kata – kata yang jelas. Sementara pada kenyataannya burung tidak dapat bernyanyi.

2. Matahari pagi menatapku sangat lembut.

Penjelasan:

Kata menatapku di kalimat tersebut berarti hidup seperti manusia yakni lewat indra penglihatan.

Sementara pada kenyataannya, matahari tidak bisa melihat.

3. Ombak menari – nari ditepian pantai.

Penjelasan:

Kata menari – nari yang ada di kalimat atas berarti hidup seperti manusia yakni melakukan gerakan tari.

Sementara pada kenyatannya ombak tidak bisa menari.

4. Udara malam sangat menusuk tulang – tulangku.

Penjelasan:

Kata menusuk di atas berarti hidup seperti manusia, yakni mengerjakan gerakan menusuk.

Sementara pada kenyatannya udara tidak dapat menusuk.

Sehingga dapat kita simpulkan dari contoh di atas, majas personifikasi ini nantinya akan memberikan bayangan atau angan menjadi suatu gambaran yang nyata.

Di mana pada majas ini, suatu benda mati akan dinyatakan seolah – olah mempunyai serangkaian sifat seperti mahkluk hidup.

Photo of author

Ahmad

Pemuda yang senang belajar dan berbagi dengan sesama

Tinggalkan komentar