Majas Alegori

Majas merupakan salah satu gaya atau ragam bahasa yang dipelajari di dalam Bahasa Indonesia, yang mana majas ini memiliki beberapa jenis dan salah satunya adalah majas alegori.

Gaya bahasa tak dapat lepas dari cara penulisan beragam jenis karangan.

Terdapat 4 golongan besar dari gaya bahasa atau majas ini, antara lain: majas sindiran, majas perbandingan, majas penegasan, serta majas pertentangan.

Nah, untuk majas alegori sendiri masuk ke dalam majas perbandingan yang akan dibahas secara lengkap di bawah ini. Simak baik – baik ya.

Pengertian Majas Alegori

majas alegori contoh

1. Secara Umum

Alegori merupakan salah satu jenis majas yang memakai suatu hal untuk mewakili suatu hal lain (simbolik) secara keseluruhan di dalam sebuah cerita atau teks umum.

Lebih singkatnya, apabila metafora atau simile menjadi majas yang digunakan pada sebuah kalimat, maka alegori memakai satu paragraf bahkan keseluruhan teks untuk mengumpamakan sesuatu.

Sebagai contoh:

Penulisan fabel, yaitu kisah binatang yang sebetulnya mengisahkan watak manusia lewat perumpamaan binatang yang bisa bicara dan mempunyai akal.

Keseluruhan teks fabel tersebut adalah simbol, keseluruhan teks fabel merupakan perumpamaan, keseluruhan fabel tersebut merupakan majas alegori.

2. Menurut Para Ahli

a. Nurgiantoro (2017, hlm. 239)

Merupakan suatu cerita kiasan yang memiliki maksa tersembunyi di dalam makna literal. Sehingga terdapat dua makna sekaligus di dalam suatu teks alegori. Yaitu makna literal (bukan sebetulnya) serta makna sebenarnya yang tersembunyi serta harus ditafsirkan.

Pemakaiannya bisa dikerjakan dengan cara memakai personifikasi (memanusiakan) suatu hal atau benda yang bukan manusia.

Tak hanya itu saja, alegori juga bisa digunakan dengan cara membuat cerita pembanding pada cerita yang tengah dibawakan, sehingga akan tercipta alegori metafora.

b. Keraf (2010, hlm. 140)

Merupakan cerita singkat yang di dalamnya mengandung kiasan.

Arti kiasan tersebut harus ditafsirkan dari bawah permukaan ceritanya.

Di dalam alegori, nama pelakunya merupakan sifat yang abstrak (hewan yang bisa berbicara) untuk mewakili pelaku sebetulnya yang konkret (manusia).

c. Tarigan (2013, hlm. 24)

Merupakan suatu cerita yang diceritakan lewat berbagai lambang yang merupakan majas yang diperluas secara berkesinambungan menjadi tempat/ wadah berbagai objek atau gagasan yang diperlambangkan.

Dan pada umumnya, alegori berisikan berbagai cerita panjang yang rumit dengan memiliki tujuan terselubung.

Tetapi apabila pembacanya jeli, justru makna itu akan sangat jelas (konkret) dan juga nyata.

d. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) versi Kemendikbud

Merupakan cerita yang digunakan sebagai lambang (ibarat/ kias) peri kehidupan manusia yang sebetulnya untuk mendidik (terutama moral)/ untuk menerangkan suatu hal (cita – cita, gagasan, atau nilai kehidupan, seperti kebijakan, kesetiaan, serta kejujuran).

e. Buku Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Kejuruan

Merupakan cerita/ kisah yang mengiaskan hal lain atau peristiwa lain. Majas alegori ini juga bisa disebut sebagai metafora yang dilanjutkan.

Untuk dapat memahami majas alegori, maka harus berasal dari keseluruhan isi teks.

Ciri – Ciri Majas Alegori

contoh majas alegori

Berikut ini adalah beberapa ciri khusus yang adap ada majas alegori, antara lain:

  • Di dalam suatu kalimat, majas alegori merujuk terhadap pemakaian retrorika, yakni keterampilan berbahasa secara efektif.
  • Kiasan atau penggambaran yang ada di dalam suatu cerita atau uraian yang akan membuatnya menjadi lebih kompleks.
  • Menyatakan suatu hal di dalam kalimat dengan memakai kata kiasan/ penggambaran.

Contoh Majas Alegori

jenis gaya bahasa

Untuk memudahkan kalian dalam mempelajari uraian yang ada di atas, berikut ini kami berikan contoh alegori dalam bentuk kalimat, antara lain:

1. Di dalam Pantun dan Pusi

  • Perjalanan hidup manusia bagaikan sungai yang mengalir menyusuri tebing – tebing, yang kadang kali akan sulit untuk ditebak kedalamannya, yang rela untuk berpapasan dengan sampah, yang pada akhirnya berhenti di pusat laut.
  • Dunia ibarat tumbuhan hijau yang menyihir setiap mata memandang. Indah serta sangat menakjubkan. Tetapi lambat laun akan menguning, kering, dan akhirnya musnah.
  • Menjalani kehidupan rumah tangga sama seperti kita mengarungi lautan pada suatu bahtera. Terkadang kita akan dibawa untuk melihat keindahan samudra yang menakjubkan. Tetapi tidak jarang kuatnya ombak juga akan mengombang – ambing tubuh kita.

2. Di dalam Cerita

Tikus dan Gajah

Tikus tersebut nampak terus menggerogoti kacang yang sebetulnya ialah milik para gajah. Gajah yang besar tersebut justru seakan tak pernah sadar akan kekuatannya. Mereka mempercayakan harta benda mereka kepada tikus yang eogis.

Tetapi, bukan tanpa alasan si gajah melakukan itu. Mereka tak pernah memakai kelebihannya agar bisa merugikan orang lain. Justru, sang gajah hendak hidup berdampingan bersama seluruh makhluk yang ada di dunia, termasuk tikus.

Namun sayangnya, tikus – tikus tersebut masih saja menyia – nyiakan kepercayaan gajah dan juga binatang lainnya. Gajah tak akan berbuat sembrono, mereka mengetahui jika kucing tak akan diam. Kucing yang memang berwenang dalam mengatur keseimbangan alam soal tikus. Seluruh binatang yakin jika para kucing akan memburu para tikus apabila tidak kunjung mengerjakan kewajibannya dengan benar.

Keterangan:

Cuplikan fabel yang ada di atas sebenarnya mewakili beragam pergolakan kemanusiaan yang bisa terjadi di dalam sebuah tatanan pemerintahan.

Di ibaratkan jika gajah merupakan rakyat yang dikhianati oleh para oknum pemimpinnya atau pemerintahnya sendiri yang korup.

Walaupun demikian, rakyat disini tetap tidak akan gegabah serta main hakim sendiri.

Mereka cenderung akan lebih memilih untuk mengikuti hukum yang berlaku serta meyakini terhadap proses dari penindakan hal yang salah kepada pihak yang berwajib (para kucing tersebut).

Photo of author

Ahmad

Pemuda yang senang belajar dan berbagi dengan sesama

Tinggalkan komentar