Ringkasan: Pengertian, Cara Membuat, Tujuan, Contoh

Kamu tentu sudah familiar dengan istilah ringkasan, bukan? Apalagi, meringkas merupakan salah satu tugas tetap saat duduk di bangku sekolah. Secara umum, ringkasan adalah mempersingkat sebuah karya dengan mengambil bagian intinya, kemudian disajikan dalam bentuk tulisan pendek.

Dalam membuat ringkasan, penjelasan yang bersifat terperinci harus dihilangkan. Meskipun begitu, penulis harus ingat untuk tetap mempertahankan hasil pemikiran pengarang asli. Apalagi, tujuan membuat ringkasan tidak lain adalah untuk mengetahui atau memahami isi karangan.

Pengertian Ringkasan

Pengertian Ringkasan

Ringkasan adalah presentasi dari sebuah peristiwa atau kejadian panjang yang disuguhkan secara singkat dengan cara memangkas esai tersebut. Ringkasan juga biasa disebut sebagai sari karangan tanpa hiasan. Kamu bisa dengan mudah menemukan ringkasan pada buku, artikel, maupun bab.

Hingga saat ini, tidak sedikit orang menganggap bahwa ringkasan dan Ikhtisar adalah sama. Padahal, kedua istilah tersebut memiliki perbedaan signifikan. Sebab ringkasan mengacu pada hasil karangan asli yang dalam penyajiannya masih mempertahankan rumusan dan urutan asli.

Sementara itu, ikhtisar merupakan gambaran dari hasil pengaturan yang tidak harus sistematis dan proporsional. Sehingga seringkali kurang lengkap dan tidak sesuai dengan karya originalnya.

Menurut ahli bahasa, Kerat, disebutkan bahwa ringkasan atau Precis merujuk pada suatu cara efektif untuk menyuguhkan karangan panjangan dalam bentuk singkat dengan cara memotongnya. Sedangkan meringkas adalah keterampilan membuat reproduksi hasil karya yang sudah ada.

Ringkasan juga bisa disebut sebagai rangkuman, yaitu memendekkan sebuah cerita dengan mengambil intisarinya. Kemudian merangkai pokok uraian atau pembicaraan. Dalam menulis ringkasan, penulis harus memperhatikan penggunaan diksi dan ilustrasi akurat.

Baca: Sinopsis

Ciri Ciri Ringkasan

Ciri Ciri Ringkasan

Dalam membuat ringkasan, penulis perlu memperhatikan beberapa hal yang menjadi karakteristiknya. Di bawah ini adalah ciri-ciri paling mendasar pada ringkasan:

1. Pengungkapan Kembali Karangan Secara Singkat dan Padat

Pada proses meringkas, penulis harus mengambil ide pokok dari suatu bacaan, kemudian dituliskan atau diungkapkan kembali dalam bentuk tulisan yang lebih singkat, padat, dan jelas.

2. Memproduksi Kembali Ungkapan Pengarang Asli

Meringkas adalah mengambil intisari atau ungkapan dari penulis karangan, yang kemudian ditulis ulang menggunakan bahasa sendiri agar mudah dipahami.

3. Isi Ringkasan Sesuai Karya Asli

Meskipun membuat ringkasan adalah menuliskan kembali sebuah karangan. Namun, harus tetap sesuai dengan susunan dan sudut pandang yang terdapat pada pembicaraan karya asli.

4. Mempertahankan Urutan Ide Pokok

Saat menyusun ringkasan, kamu harus bisa menjaga urutan ide pokok agar tetap sejalur dengan naskah aslinya. Dengan begitu, ringkasan yang ditulis bisa mewakili naskah originalnya.

5. Menggunakan Kalimat Pendek Senada Kalimat Pengarang Asli

Pada prinsipnya, meringkas adalah memangkas karya tulis panjang agar jadi lebih pendek atau ringkas. Oleh sebab itulah, kalimat ringkasan harus singkat dan padat. Namun, tanpa menghilangkan opini pengarang maupun unsur-unsur estetika yang terdapat di karya aslinya.

Baca: Teks Deskripsi

Tujuan Membuat Ringkasan

Tujuan Membuat Ringkasan

Ringkasan dibuat dengan tujuan mempersingkat karangan panjang dengan memilah gagasan utama dan gagasan tambahan. Secara garis besar, tujuan membuat ringkasan antara lain sebagai berikut:

  • Mengetahui isi sebuah karya tulis, baik buku atau karangan.
  • Membantu pembaca dalam memahami isi karya tulis dalam waktu singkat.
  • Mengasah kemampuan dalam mengolah kosakata.

Manfaat Ringkasan

manfaat ringkasan

Secara umum. manfaat ringkasan adalah membantu dalam mengingat isi buku atau uraian panjang. Rangkuman yang memuat ide pokok tersebut diharapkan dapat mewakili naskah orisinalnya. Dengan membaca ringkasan, penulis dan pembaca dapat memahami tulisan secara utuh.

Di bawah ini adalah manfaat membuat ringkasan:

  • Memudahkan pembaca memahami isi pokok suatu karya tulis.
  • Agar lebih mudah mengingat materi inti pembahasan yang terdapat pada naskah asli.
  • Membantu memahami teks bacaan sebab memiliki format lebih ringkas serta hanya memuat isi bagian penting saja.
  • Melatih kreativitas kamu, karena proses meringkas naskah akan menuntut kamu untuk memahami pokok pembahasan.

Cara Membuat Ringkasan

cara membuat ringkasan

Bagi sebagian orang, membuat ringkasan mungkin adalah suatu hal mudah. Namun, bagi yang belum pernah menulis ringkasan sebelumnya. Pasti akan mengalami banyak kesulitan.

Supaya kamu tidak bingung, cara membuat ringkasan yang baik dan benar di bawah ini bisa dijadikan sebagai panduan:

1. Membaca Naskah Asli

Sebelum menulis ringkasan, kamu wajib membaca seluruh isi dari naskah asli terlebih dahulu. Untuk menangkap pesan dan sudut pandang pengarang, bukan tidak mungkin kamu harus membaca naskah tersebut berulang kali. Apalagi, kalau yang ingin diringkas adalah sebuah buku.

Untuk menghemat waktu, maka kamu bisa menjadikan judul dan daftar isi sebagai acuan. Pasalnya, daftar isi memiliki keterkaitan erat dengan judul dan pokok masalah dalam karangan.

2. Mencatat Isi Pokok atau Gagasan Utama

Setelah mulai memahami apa maksud karangan, jangan lupa menuliskan setiap gagasan penting yang ditemukan. Kamu juga bisa melakukannya dengan cara menggaris bawahi kalimat yang dianggap esensial supaya lebih mudah memudahkan proses penyusunan ringkasan.

Tujuan pencatatan adalah memudahkan proses menulis kembali dan menyusun ringkasan menggunakan pokok bacaan yang dicatat, terutama bagian yang bisa memperjelas gagasan utama.

3. Melakukan Reproduksi

Setelah mencatat bagian-bagian penting dalam karya tulis. Sekarang kamu bisa mulai mengurutkan isi sesuai susunan naskah asli tanpa mengurangi atau mengubah opini penulis karangan.

4. Memperhatikan Beberapa Ketentuan Tambahan

Untuk menulis ringkasan yang baik dan benar, kamu juga harus memperhatikan beberapa ketentuan tambahan, yakni sebagai berikut:

  • Ringkasan sebaiknya menggunakan kalimat tunggal dan hindari kalimat majemuk.
  • Apabila memungkinkan, semua kalimat diringkas menjadi frasa dan frasa menjadi kata.
  • Rangkaian gagasan panjang diganti dengan gagasan sentral.
  • Panjang atau pendek ringkasan tergantung pada jumlah alinea. Bagian yang mengandung ilustrasi, deskripsi, contoh, dan sebagainya sebaiknya dihilangkan. Kecuali kalau benar-benar penting, maka bisa dipersingkat.
  • Kalau memungkinkan, disarankan membuang keterangan atau kata sifat.

Baca: Teks Cerita Ulang

Contoh Ringkasan

Contoh Ringkasan

Ingin membuat ringkasan tapi masih bingung? Di bawah ini adalah contoh ringkasan abstrak yang disajikan dalam bentuk sesingkat-singkatnya tentang segala hal pokok untuk dibahas. Kamu bisa menjadikan ringkasan abstrak berikut ini sebagai bahan referensi:

Penggunaan Dialek Sasak pada Mahasiswa Asal Lombok di Surabaya

 

Dialek Sasak memiliki keunikan dan ciri khas yang membuatnya berbeda dari bahasa daerah lainnya. Penggunaan bahasa Sasak tetap digunakan oleh mahasiswa dari Lombok yang sedang belajar di Surabaya. Para mahasiswa mencoba untuk mempertahankan bahasa dan budaya asli.

 

Asimilasi bahasa dan budaya juga ditemukan dalam penggunaan dialek bahasa Sasak. Hal tersebut dikarenakan ruang lingkup pergaulan dan proses penyerapan yang cukup cepat. Sehingga dialek Sasak dengan mudahnya membaur dengan bahasa Indonesia dan bahasa daerah lainnya.

 

Riset ini mencoba untuk menemukan apakah ada perubahan dialek Sasak pada mahasiswa asal Lombok di Surabaya. Terutama di zaman modern seperti sekarang.

 

Kata kunci: Dialek Sasak Lombok, asimilasi bahasa, perubahan dialek

Setelah mengetahui bahwa ringkasan adalah mempersingkat karya tulis panjang dengan cara memangkas bagian tidak penting dan mengambil intinya saja. Dengan adanya contoh ringkasan pendek di atas kamu tentu sudah mulai memahami cara membuat ringkasan, bukan?

Photo of author

Ahmad

Pemuda yang senang belajar dan berbagi dengan sesama

Tinggalkan komentar