Peta Topografi

Peta topografi merupakan sebuah peta yang menggambarkan relief permukaan bumi dengan memakai suatu garis kontur. Peta jenis ini pada umumnya berskala besar serta menyajikan objek dengan tingkat detail / rinci yang relatif tinggi.

Suatu survei topografis pada umumnya dipetakan ke dalam peta topografi yang berbentuk peta berseri. Dan suatu seri peta topografi terdiri atas beberapa peta yang menunjukan wilayah berdekatan.

Adapun beberapa istilah lain serta berbagai informasi penting terkait Peta Topografi yang perlu kalian ketahui. Selengkapnya, simak ulasan di bawah ini.

Pengertian Peta Topografi

fungsi peta topografi

Selain pengertian di atas adapun beberapa para ahli yang menyimpulkan bahwa peta topografi adalah salah satu jenis peta yang memiliki ciri khusus dengan memperlihatkan kondisi bentuk, penyebaran roman muka bumi, serta dimensinya dengan ditandai terdapat skala besar serta lebih rinci.

Suatu peta topografi pada umumnya terdiri atas dua / lebih peta yang digabung guna membentuk keseluruhan isi peta.

Sebuah garis kontur sendiri adalah perpaduan antara dua segmen garis yang berkaitan tetapi tidak berpotongan, itulah yang menjadi titik elevasi di dalam peta topografi.

Peta jenis ini pada umumnya memakai garis kontur di dalam pemetaan modern.

Pusat Informasi Peta Topografi Kanada mengartikan peta topografi menjadi suatu representasi grafis rinci serta akurat terkait kondisi alam pada suatu daratan.

Penulis yang lain juga mengartikan peta ini dengan cara membandingkan mereka dengan jenis lain peta yang dibedakan dari:

  • Skala kecil “peta sorografi” yang meliputi kawasan besar.
  • “peta planimetric” yang tak menunjukkan elevasi.
  • Serta “peta tematik” yang fokus terhadap topik tertentu.

Ciri unik yang membedakan peta topografi dari jenis peta lainnya ialah peta jenis ini menggambarkan kontur topografi / bentuk tanah di samping fitur lainnya seperti sungai, jalan, danau, atau yang lainnya.

Sebab peta ini menggambarkan kontur wujud tanah, maka peta ini masuk ke dalam jenis peta yang sangat cocok untuk aktivitas outdoor dari peta kebanyakan.

Sejarah Peta Topografi

gambar peta topografi

Melihat dari catatan historis, perkembangan dari peta topografi sebagian besar didorong dengan adanya keperluan militer.

Sampai sekarang ini, operasi taktis serta aktivitas tentara sedemikian kompleks sehingga menjadi amat penting untuk seluruh prajurit untuk bisa membaca sekaligus menafsirkan peta supaya mereka bisa bergerak cepat serta efektif di dalam medan perang.

Pengenalan dari medan bisa memberikan perbedaan nyata di dalam medan pertempuran.

Kemampuan dalam membaca peta juga amat diperlukan apabila hendak memenangkan sebuah pertempuran.

Selain medan pertempuran, hal tersebut juga berlaku dalam kebutuhan sipil seperti menempuh rimba, berburu, hiking, menyusur rawa, mendaki gunung, bukit / penggunaan lainnya yang mana ketepatan navigasi darat sangat dibutuhkan.

Tujuan Peta Topografi

pembuatan peta topografi

Peta topografi / peta kontur dibuat untuk memberikan informasi mengenai beberapa informasi penting seperti:

  • Keberadaan
  • Lokasi serta jarak seperti lokasi penduduk, rute perjalanan, dan komunikasi.
  • Menampilkan variasi daerah.
  • Menunjukan ketinggian kontur.
  • Menggambarkan tingkat tutupan vegetasi.

Sehingga dengan beberapa tujuan tersebut, maka peta ini sangat diperlukan pada kegiatan militer guna memberikan informasi pada unsur – unsur tempur serta untuk menyelesaikan operasi logistik.

Mobilitas tentara serta material yang harus disimpan, diangkut, serta ditempatkan ke dalam operasi di dalam waktu serta tempat yang tepat.

Banyak dari perencanaan tersebut harus dikerjakan dengan akurat memakai peta.

Maka dari itu, masing – masing operasi akan membutuhkan pasokan peta, namun meski pihak militer telah mempunyai terbaik, peta tak akan berharga kecuali pengguna peta tahu bagaimana cara untuk membacanya.

Manfaat Peta Topografi

Berikut ini adalah beberapa manfaat dari peta kontur yang perlu kalian ketahui, antara lain:

1. Orienteering

peta topografi digunakan untuk

Orienteering adalah kegiatan dalam pencarian jejak / bernavigasi dengan memakai kompas dan peta.

Di dalam kegiatan satu ini, kemampuan dalam membaca serta memahami isi dari peta topografi menjadi bagian yang sangat penting supaya bisa mencari arah.

Apabila seseorang tidak mampu dalam membaca topografi, walaupun ia piawai dalam memakai kompas, menentukan koordinat, atau menggunakan berbagai metode penentuan lokasi, maka orang itu tetap akan kesulitan untuk mengerjakan orienteering.

Pada saat ia tidak bisa membaca topografi dengan baik, maka ia akan kesulitan dalam memilih medan & rute yang tepat untuk dilalui.

Hal satu ini sering kali membuat banyak pendaki gunung serta navigator ekspedisi mengerjakan aksi nekat potong kompas secara tak sengaja / dengan sengaja sebab kesulitan mencari jalan.

2. Hiking

peta topografi manual

Ketika melakukan kegiatan hiking, peta topografi menjadi hal yang sangat penting guna menentukan rute mana yang hendak diambil.

Peta jenis topografi memiliki manfaat pada saat ada seseorang yang hendak mengerjakan pendakian / hiking.

Pada saat seseorang mengerjakan pendakian, orang itu harus paham terkait medan yang akan dilewati. Maka dari itu, kemampuan dalam membaca sekaligus memahami peta topografi sifatnya wajib.

Sewaktu seseorang tak bisa membaca peta topografi secara baik, maka orang itu akan kesulitan untuk memilih medan yang pas untuk dilewati.

Pemilihan medan yang salah akan menjadi sangat berbahaya sebab bisa membuat seseorang tersesat / terjebak.

3. Perencanaan

cara membaca peta topografi

Di dalam merencanakan sebuah wilayah, menjadi hal yang sangat penting untuk pemerintah dalam memahami serta mengetahui ciri topografi dari wilayah tersebut.

Tanpa adanya topografi yang akurat, maka akan sulit juga untuk melakukan perencanaan.

Informasi dari dalam peta topografi diperlukan guna mengatur jaringan jalan, jaringan irigasi, zonasi perumahan, dan juga zonasi area budidaya atau lindung.

Ketinggian dan juga kemiringan lereng juga menjadi komponen penting di dalam menentukan sebuah lokasi.

4. Penyelamatan

Penyelamatan

Penyelamatan baik melalui darat atau udara akan sangat membutuhkan peta topografi agar bisa memprediksi lokasi korban serta medan yang harus dihadapi.

Di dalam operasi penyelamatan, pengetahuan dari peta topografi menjadi hal utama. Pada saat seseorang menggambarkan lokasinya, maka tim penyelamat harus bisa secara akurat menentukan lokasi orang tersebut berdasarkan dari deskripsi bentang alamnya.

Tak hanya itu, pihak penyelamat juga harus piawai di dalam membaca medan yang terdapat di dalam peta supaya bisa memprediksikan lokasi korban dari data lokasi terakhir dan peta rencana perjalanannya.

5. Desain Arsitektur & Sipil

Desain Arsitektur dan Sipil

Di dalam arsitektur, pemakaian peta topografi menjadi hal penting khususnya pada saat mengerjakan pembuatan tapak site plan & pembuatan struktur bangunan awal.

Dengan adanya informasi ketinggian serta kelerengan yang akurat, maka seorang arsitek bisa membuat bangunan yang indah dengan kuat dan terstruktur.

Tanpa adanya informasi ketinggian akurat, maka perhitungan insinyur sipil akan menjadi berantakan.

Dari segi teknik sipil, maka informasi terkait ketinggian serta kelerengan juga menjadi penting. Khususnya pada saat membangun bangunan besar seperti jalan layang, jembatan, terowongan, atau gedung besar.

Pada saat membangun di kawasan berlereng, maka seorang insinyur harus mempunyai pengukuran kelerengan yang akurat supaya perhitungan teknisnya juga menjadi akurat.

Informasi satu ini harus diperoleh dari survey langsung maupun GIS serta penginderaan jauh dengan memanfaatkan pesawat / satelit.

Supaya lebih efisien, maka seorang insinyur terlebih dahulu mengetahui keadaan kelerengan umum sebuah wilayah supaya bisa dipilih area terbaik untuk disurvey.

Tanpa dengan menggunakan peta topografi, akan menjadi sangat sulit dalam memperoleh gambaran umum kelerengan dari sebuah wilayah.

Maka dari itu, peta topografi akan sangat membantu insinyur di dalam menghemat biaya survey sebuah proyek.

6. Peta Topografi dalam Militer

Peta topografi dalam Militer

Pengetahuan medan yang baik dapat memudahkan mobilisasi sebuah pasukan.

Tak hanya itu saja, pengetahuan medan yang baik juga dapat memudahkan mobilisasi dan pasokan logistik sebuah pasukan.

Dengan adanya mobilitas tinggi, maka pasukan tersebut bisa mengerjakan manuver guna menjebak tentara musuh / menghindar dari pertempuran yang tak menguntungkan.

7. Pertahanan

Pertahanan

Peta topografi juga mempunyai peran yang sangat penting di dalam dunia militer.

Tanpa menggunakan peta ini, sebuah angkatan bersenjata akan kesulitan dalam menyerang posisi musuh serta untuk mempertahankan posisinya di dalam medan perang.

Ketika menyerang, informasi dari ketinggian sangat bermanfaat guna memetakan area musuh yang memiliki potensi untuk diserang serta mempunyai pertahanan yang lemah.

Kawasan yang lebih rendah dari posisi penyerang pada umumnya akan lebih mudah diserang daripada daerah yang lebih tinggi.

Ketika bertahan, informasi dari ketinggian bermanfaat guna memetakan area mana yang mempunyai potensi pertahanan yang baik.

Dengan informasi tersebut, maka tentara bisa membangun basis pertahanan serta melakukan aksi bertahan / kawasan denial untuk menghadang laju musuh.

8. Studi Ilmu Bumi

Studi ilmu bumi

Informasi terkait ketinggian serta lereng sebuah tempat sangat diperlukan di dalam pembelajaran ilmu bumi / earth science.

Pada informasi satu ini bisa dimanfaatkan guna laju erosi suatu batuan, menghitung runoff air, laju degradasi tanah, sampai potensi berlangsungnya bencana pergerakan tanah.

Maka dari itu, bagi para pelajar yang belajar ilmu bumi, pada umumnya akan diberikan materi yang lumayan mendalam terkait interpretasi & pembuatan peta topografi.

Kategori Peta Topografi

Kategori Peta Topografi

Peta topografi dikelompokan berdasarkan skala dan juga jenis. Serta skala pada peta topografi sendiri dibagi lagi menjadi tiga kategori, yakni skala kecil, menengah, dan besar.

1. Kecil

Peta yang berskala 1:1.000.000 serta lebih kecil dipakai untuk kepentingan perencanaan umum serta dalam bidang studi strategis.

Jenis peta skala kecil standar mempunyai skala 1:1.000.000 dimana peta ini mencangkup kawasan yang sangat besar dengan mengorbankan detail.

2. Menengah

Peta yang memiliki skala lebih besar dari 1:1.000.000 namun lebih kecil dari 1:75.000 dimanfaatkan untuk keperluan perencanaan operasional.

Jenis peta satu ini mengandung detail serta jumlah yang sedang.

Peta skala menengah standar mempunyai skala 1:250.000 serta ada juga peta yang berskala 1:100.000.

3. Besar

Peta yang memiliki skala 1:75.000 sera lebih besar biasanya dipakai untuk kebutuhan perencanaan taktis, administrasi, serta logistik.

Jenis peta inilah yang kerap kali dijumpai serta dipakai oleh pihak militer.

Peta skala besar standar 1:50.000, namun banyak daerah sudah dipetakan dengan skala 1:25.000.

Peta pilihan untuk navigator merupakan peta topografi skala 1:50.000. Pada saat beroperasi pada beberapa tempat asing, maka mungkin kalian akan menjumpai jika produk – produk peta belum diproduksi untuk meliputi kawasan tertentu pada lokasi operasi kalian atau bahkan mungkin tidak tersedia untuk unit kalian pada saat kalian memerlukannya.

Maka dari itu, kalian harus siap untuk memakai peta yang telah diproduksi oleh pemerintah asing yang mungkin tak memenuhi standar untuk akurasi yang telah ditetapkan.

Beberapa peta tersebut kerap kali memakai berbagai simbol yang mirip dengan simbol pada peta produksi negara kita namun mempunyai makna yang sangat berbeda.

Standar dari akurasi peta topografi ialah derajat yang sesuai dengan posisi horizontal serta vertikal yang mewakili nilai – nilai dalam peta dengan sebuah standar yang telah ditetapkan.

Pada standar tersebut;ah ditentukan direktorat yang berhubungan dengan kebutuhan pengguna.

Karakteristik Peta Topografi

Karakteristik Peta Topografi

Sebab jenis peta ini adalah peta khusus yang dibuat hanya untuk menggambarkan ketinggian serta rupa bumi dari sebuah wilayah, maka peta topografi mempunyai ciri khas tersendiri.

Tak hanya mempunyai memiliki komponen dasar peta seperti koordinat, skala, inset, serta proyeksi, namun ada beberapa komponen khusus seperti:

1. Menyajikan Informasi Terkait Ketinggian & Perbedaan Ketinggian

Peta jenis ini selalu ditujukan untuk menyajikan info ketinggian dan perbedaan ketinggian dari antar lokasi.

Informasi tersebut akan dimanfaatkan guna menginterpretasikan relief dan juga bentuk topografi terhadap sebuah lokasi.

Indonesia serta badan pemetaannya (BIG (Badan Informasi Geospasial)) menciptakan peta topografi dengan informasi tata guna lahan.

Peta tersebut kemudian diberi nama sebagai peta RBI (Rupa Bumi Indonesia) serta menjadi salah satu peta dasar yang dipakai pada ekspedisi, perencanaan, serta kegiatan navigasi yang lain.

2. Mempunyai Skala Besar

Peta topografi pada umumnya mempunyai skala yang besar. Hal tersebut berlangsung sebab dibutuhkan penggambaran yang akurat pada garis – garis kontur yang terdapat dalam peta.

Apabila peta jenis ini di print dengan skala kecil, maka dikhawatirkan garis kontur yang ada akan mempunyai interval kontur yang terlalu besar, sehingga akan menjadi kurang akurat pada medan.

3. Tidak Mempunyai Overlay Informasi Lain

Peta jenis ini berbeda dengan peta choropleth, tidak mempunyai overlay informasi lain selain ketinggian.

Walaupun demikian, di negara Indonesia, Badan Informasi Geospasial (BIG) menerbitkan peta topografi yang dilengkapi dengan adanya data tata guna lahan, yakni peta RBI.

4. Mempunyai Interval Kontur, Garis Kontur, & Indeks Kontur

Peta jenis ini selalu memakai garis kontur, interval kontur, serta indeks kontur di dalam menyampaikan informasi.

Ketiga simbol tersebut bermanfaat guna memberikan informasi terkait ketinggian pada suatu lokasi.

Dalam simbol – simbol tersebut juga sebetulnya menjadi kelemahan dari jenis peta ini. Karena tak semua orang bisa membaca simbol – simbol yang dipakai.

Maka dari itu, diperlukan kemampuan khusus untuk dapat membaca serta menggunakan peta topografi.

Cara Membaca Peta Topografi

orang berkelana

Di dalam memahami suatu peta topografi, maka kalian perlu untuk memahami terlebih dahulu apa itu garis kontur serta apa yang hendak diterangkan oleh garis kontur itu.

Pada saat kalian telah memahami betul terkait garis kontur, maka baru kalian bisa membaca sekaligus memahami peta topografi dengan baik.

Informasi yang terdapat di dalam sebuah peta topografi secara umum bisa dibagi menjadi dua bagian, yakni informasi ketinggian lokasi dan informasi bentukan lahan / relief sebuah lokasi.

1. Informasi Ketinggian

Informasi ketinggian bisa kalian ketahui dengan cara melihat titik ketinggian yang terdapat di dalam peta dan melihat notasi ketinggian yang terdapat dalam garis kontur peta tersebut.

contoh peta topografi

Di dalam gambar diatas, maka kalian bisa melihat jika ada titik – titik ketinggian tertentu yang terletak diantara garis kontur yang mempunyai interval 100 m.

Titik – titik itu diantaranya yaitu 2320, 2230, 2580, serta 2750.

Maka bisa kalian amati juga jika titik – titik itu terletak diantara garis kontur yang menunjukkan bahwa titik itu lebih tinggi daripada garis kontur diatasnya serta lebih rendah daripada garis kontur yang ada dibawahnya.

2. Informasi Bentuk Lahan

Informasi bentuk lahan tak diperoleh secara langsung, tetapi harus melalui proses interpretasi data dalam peta.

peta topografi indonesia

Pada informasi satu ini diperoleh dari interpretasi data garis kontur dan juga beberapa pola yang berada di dalam garis kontur pada lokasi tersebut.

Semakin terlihat rapat garis kontur, maka akan semakin terjal lereng. Sementara semakin renggang garis kontur terlihat, maka akan semakin renggang juga lereng tersebut.

Photo of author

Ahmad

Pemuda yang senang belajar dan berbagi dengan sesama

Tinggalkan komentar