Narrative Text

Pada umumnya, narrative text ini terdapat di dalam pelajaran sekolah jenjang SMA. Tetapi kebanyakan pelajaran dari narrative text ini sudah terdapat di dalam soal – soal test ujian nasional seperti tes masuk perguruan tinggi serta TOEFL.

Pengertian

Narrative Text merupakan sebuah jenis teks yang menceritakan suatu cerita khayal/ fiktif dengan tujuan menghibur secara kronologis yang saling berkaitan.

Sebagai suatu cerita khayal, maka Narrative Text belum tentu benar, sebab hal tersebut hanya berdasarkan imajinasi dari seseorang ataupun sekelompok masyarakat yang tidak terbukti kebenarannya.

A narrative text is an imaginative story to entertain people (teks narasi merupakan suatu kisah imajinatif dengan tujuan menghibur orang – orang).

Struktur Umum (Generic Structure)

Untuk membuat suatu Narrative Text, maka diusahakan harus mengandung struktur umum dari Narrative Text itu sendiri, seperti:

  • Orientasi: Pada bagian ini berisi paragraf pembuka yang mana karakter cerita mulai diperkenalkan. (Berisi mengenai tempat, tokoh, serta waktu membaca cerita, siapa dan juga kapan) (
  • Komplikasi: Bagian masalah dalam cerita mulai berkembang. (Permasalahan mulai muncul atau mulai terjadi serta mulai berkembang)
  • Resolusi: Bagian masalah dalam cerita mulai diselesaikan. Masalah selesai, baik secara “happy ending” bahagia maupun “bad ending” atau buruk.
  • Coda/ reorientasi (opsional): Bagian yang menjelaskan pelajaran yang dapat dipetik dari cerita.

Unsur Kebahasaan (The Characteristics/ Language Feature)

Berikut ini adalah unsur kebahasaan dari Narrative Text/ The Characteristics / Language Feature of Narrative Text:

  • Past tense: (Killed, drunk, went, won, sent, etc)(terbunuh, mabuk, pergi, menang, mengirim, dll).
  • Keterangan waktu (Adverb of time): (Once upon a time, today, one day, will, yesterday, later, etc) (Pada suatu waktu, hari ini, suatu hari, akan, kemaren, nanti, dll).
  • Konjungsi waktu (Time conjunction): (When, then, suddenly, before, after, until, a soon as, etc) (kapan, kemudian, tiba-tiba, sebelum, sesudah, sampai, segera, dll).
  • Karakter spesifik (Specific character)/ penggunaan karakter cerita yang spesifik, bukan umum. (Cinderella, Alibaba, Putri Salju, Tangled, Ariel, dll)
  • Kata kerja aksi (Action verbs)/ kata kerja yang menunjukkan suatu tindakan: (Killed, walked, wrote, stayed, dug, etc) (terbunuh, berjalan, menulis, tinggal, digali, dll)
  • Membacakan pidato langsung untuk membuat ceritanya seakan lebih hidup (Direct speech). (Princess said,”My name is Princess) (Princess berkata, “Namaku Princess). Pidato langsung memakai present tense.
  • Saying and thinking verb: Kata kerja yang menunjukan ujaran atau pelaporan. (Said, told, thought, etc) (berkata, bercerita, berpikir, dll).

Ciri-Ciri

Berikut ciri – ciri dari Narrative Text, antara lain:

  1. Narrative Text menceritakan kisah di masa lalu.
  2. Memakai noun (kata benda) untuk menggantikan kata ganti hewan, orang, atau benda dalam cerita. (The dwarfs, Carriage, etc) (Kurcaci, Gerbong, dll).
  3. Lebih merupakan cerita rakyat atau sudah diketahui dan berkembang pada masyarakat sebagai cerita bersama meski dapat diceritakan secara ulang dalam versi cerita yang berbeda. (Malin Kundang/ Indonesia: Tanggang/ Malaysia)
  4. Unsur cerita terdiri atas setting waktu serta tempat, tema cerita, tokoh cerita, suasana cerita, konflik serta penyelesaian.
  5. Bisa disusun kedalam sebuah sekuen sederhana maupun tersusun dari beberapa sekuen yang kompleks.
    *)Sekuen merupakan rentetan pernyataan yang pelaksanaan eksekusinya secara urut/ runtut. Yang lebih dahulu ditemukan akan dikerjakan terlebih dulu serta jika urutan pernyataan dibalik maka akan memiliki arti yang berbeda.

Jenis

Berikut ini adalah beberapa jenis dari Narrative Text, antara lain:

  1. Fable (fabel): Cerita yang mengisahkan mengenai binatang.
  2. Myth (mite): Cerita atau mitos ini banyak berkembang pada masyarakat serta umumnya dianggap menjadi cerita yang faktual atau benar – benar terjadi.
  3. Legend (legenda): Cerita rakyat yang mengisahkan bagaimana asal usul dari sebuah tempat itu ada.
  4. Folk tale (cerita rakyat): Cerita yang diceritakan secara turun temurun sehingga menjadi suatu bagian dari tradisi masyarakat.
  5. Fairy tales (dongeng): Cerita rakyat atau cerita anak – anak yang di dalamnya mengandung unsur keajaiban/ ketidakmungkinan terhadap para tokoh ceritanya serta pada bagian akhir mengandung pesan moral.
  6. Love story: Cerita cinta lebih menegaskan tema ceritanya yang isinya perjuangan untuk memperoleh cinta untuk si tokoh utama.
  7. Selain itu juga ada jenis lain seperti: Science fiction, Horror, Mystery, History, Slice of life, Personal experience, dll.
Baca juga: Descriptive Text

Contoh Narrative Text dan Artinya

Berikut ini adalah beberapa contoh dari Narrative Text, antara lain:

1. Fable (Fabel)

contoh narrative text

The Mouse Deer And The Tiger

One day, there was a mouse deer. He was thirsty so he wanted to drink on the river.

When the mouse deer came next to the rive, a tiger approached him and wanted to eat him. Of course the mouse deer tried to escape, but the tiger run faster and caught him.

In that dangerous situation the mouse deer thought hard how to escape the tiger. Then he got idea and said to the tiger, “Listen! Your mightiness and toughness are all great! But I have my own king. He has a greater strength than yours! I am sure that nobody can match his powers!” Because the tiger felt taunted, he declared that he would challenge the mouse deer’s king.

Next the mouse lead the tiger to the river, and said, “Now Look at the water. You will see my king” Foolishly the tiger looked in the river and surely saw another tiger in the water. Then he growled, but the tiger in the river imitated to growl too. Because of his too high self pride, the tiger jumped into the water, and wanted to fight. He was believing there was another tiger in the water.

The mouse deer took that opportunity to escape. After fighting with himself in the river, the tiger realized that he was fooled by the mouse deer.

Terjemahan:

Kancil dan Harimau

Pada suatu hari, terdapat seekor kancil. Ia merasa haus serta ingin minum air di dalam sungai.

Pada waktu si kancil sampai di pinggir sungai, ada seekor harimau yang mendekat dan ingin memakannya. Tentu saja kancil mencoba untuk melarikan diri, tetapi si harimau berlari lebih cepat serta berhasil menangkapnya.

Dalam kondisi yang berbahaya, kancil kemudian berpikir keras bagaimana caranya untuk bisa melepaskan diri dari harimau itu. Kemudian ia memperoleh ide bagus dan langsung berkata kepada harimau, “Dengar! Binatang yang tangguh dan besar! Namun saya memiliki raja sendiri. Dia mempunyai kekuatan yang lebih besar dari Kamu! Saya yakin tidak ada yang dapat menandingi kekuatannya!” Sebab si harimau merasa terhina, ia menyatakan jika ia akan segera menantang raja si kancil.

Si kancil lalu mengajak harimau untuk pergi ke sungai, dan berkata, “Sekarang lihat kedalam air tersebut. Kamu akan segera melihat raja saya” Bodohnya harimau tersebut, melihat bayangan seekor harimau lain. Kemudian ia menggeram, serta harimau yang terlihat di sungai pun ikut mengeram. Sebab keangkuhannya, harimau tersebut kemudian melompat ke dalam air untuk melawan. Ia yakin jika ada harimau lain di dalam air sungai tersebut.

Kancil pun mengambil kesempatan tersebut untuk segera melarikan diri. Selepas bertarung dengan bayangannya sendiri di dalam sungai, harimau tersebut baru menyadari jika ia tertipu oleh si kancil.

Struktur:

  • Orientation: There were a tiger and mouse deer on the river bank.
  • Complication: A tiger approached a mouse deer and wanted to eat the mouse deer.
  • Resolution: The tiger finally realized that he was fooled by the mouse deer.

2. Myth (Mite)

narrative text example

Aji Saka and Dewata Cengkar

Many, many years ago, the kingdom of Medang Kamulan was ruled by a king named Dewata – Chengkar. This king had a strange and frightening habit. He liked to eat human beings.

One day, a young traveler arrived in the kingdom.He was called Ajisaka. Ajisaka took shelter in the house of a widow who quickly came to look upon the young man as her own son. When he heard of the king’s strange appetite, Ajisaka sympathized with the villagers’ plight and immediately volunteered to become the king’s next meal.

Ajisaka went directly to the king’s palace.“I am willing to be your next meal. Your Highness. However, I have a request.“ said Aji Saka to the king. “Whatever you please, young man, I will grant your request,“ the king replied. “Before you eat me, grant me some land.

Just enough length of my own head cloth.“ continued Aji Saka. “Come, Young Man. Let’s measure your head cloth so that I can have my meal and you can have your land“ agreed the king.

Ajisaka began to unwrap the cloth tied around his head. The king got down from his throne and hold one end of the head cloth. He stepped backward. What he didn’t know was that this head Cloth was much longer.

The king kept going backward, step by step, as the cloth kept unraveling.

He stepped backward through the palace square, backward across the village, holding the end of Aji Saka’s head cloth. The king kept stepping backward until reached the sea clifts of the sea.

A great crowd of people had gathered. They held their breath as their king took his final step backward over the cliff’s edge and plunged into the waves crashing againts the rocks at the foot of the sea wall.

Terjemahan:

Aji Saka dan Dewata Cengkar

Bertahun – tahun lalu, kerajaan Medang Kamulan diperintah oleh seorang raja yang bernama Dewata- Chengkar. Raja tersebut mempunyai kebiasaan aneh serta sangat menakutkan. Dia suka memakan manusia.

Pada suatu hari, ada seorang musafir muda yang singgah di kerajaan tersebut. Musafir tersebut bernama Ajisaka. Ajisaka kemudian hidup di rumah seorang janda dan dengan cepat datang ia dianggap menjadi putranya sendiri.

Pada saat dia mendengar mengenai selera raja yang aneh, Ajisaka pun bersimpati dengan melihat penderitaan penduduk desa serta segera mengajukan diri untuk menjadi santapan raja selanjutnya.

Ajisaka langsung pergi menuju istana raja, “Saya bersedia untuk menjadi santapan mu berikutnya. Yang mulia. Tetapi, saya memiliki permintaan, ” kata Aji Saka terhadap sang raja. “Apa pun yang kamu inginkan, anak muda, saya akan mengabulkan permintaan kamu,” jawab sang raja. “Sebelum yang mulia memakan saya, berikan saya tanah.

Cukup panjang saja kain kepalaku sendiri, ” lanjut Aji Saka. “Ayo, Anak Muda. Mari kita ukur kain kepala kamu sehingga saya dapat makan serta kamu dapat memperoleh tanah , ” kata sang raja.

Ajisaka mulai membuka kain yang diikatkan pada kepalanya. Raja turun dari tahtanya serta memegang salah satu ujung kain kepala. Dia kemudian melangkah mundur.

Yang tak ia ketahui jika Cloth kepala ini lebih panjang. Raja terus mundur, selangkah demi selangkah, dan kain itu terus terurai.

Dia melangkah mundur melalui alun – alun istana, mundur melintasi desa, memegang ujung kain kepala Aji Saka. Sang raja terus melangkah mundur sampai mencapai celah – celah laut di laut.

Kerumunan besar orang sudah berkumpul. Mereka menahan napas pada saat raja mengambil langkah terakhir ke arah belakang melewati tepi tebing serta jatuh ke ombak dan menghantam bebatuan tebing laut.

Struktur:

  • Orientation: The story introduces the participants. Those are main charracters, Aji Saka and the king Dewata Cengkar. They lived in once time
  • Complication: The problem began when the king wanted to eat his people. That king’s strange habit made Aji Saka face a major complication, how to solve the problem. Aji Saka tried to stop the king frighting habit.
  • Resolution: The story has a happy ending as Aji Saka Successfully beats the king. The king fell into the sea.

3. Legend (Legenda)

narrative text legend

The Legend of Surabaya

A long time ago, there were two animals, Sura and Baya. Sura was the name of a shark and Baya was a crocodile. They lived in a sea.

Once Sura and Baya were looking for some food. Suddenly, Baya saw a goat “Yummy, this is my lunch,” said Baya. “No way! This is my lunch. You are greedy” said Sura. Then they fought for the goat. After several hours, they were very tired.

Feeling tired of fighting, they lived in the different places. Sura lived in the water and Baya lived in the land. The border was the beach, so they would never fight again.

One day, Sura went to the land and looked for some food in the river. He was very hungry and there was not much food in the sea. Baya was very angry when he knew that Sura broke the promise. They fought again.

They both hit each other. Sura bit Baya’s tail. Baya did the same thing to Sura. He bit very hard until Sura finally gave up and went back to the sea. Baya was happy.

Terjemahan: 

Legenda Surabaya

Dahulu kala, ada dua ekor binatang, Sura dan Baya. Sura merupakan nama untuk hiu serta Baya merupakan buaya. Mereka hidup di dalam laut.

Suatu ketika Sura dan juga Baya tengah mencari makanan. Tiba – tiba, Baya menjumpai ada seekor kambing “Enak, ini makan siang saya,” kata Baya. “Tak mungkin! Ini makan siang saya. Kamu serakah, ”kata Sura. Lalu mereka merebutkan kambing. Selepas beberapa jam, mereka kemudian capek.

Merasa sudah capek berkelahi, mereka tinggal di tempat yang berbeda. Sura tinggal di air serta Baya tinggal di tanah. Perbatasannya berupa pantai, sehingga mereka tak akan pernah berkelahi lagi.

Suatu hari, Sura pergi ke tanah serta mencari makanan di sungai. Dia merasa kelaparan serta tidak ada banyak makanan di laut. Baya sangat marah pada saat ia mengetahui jika Sura mengingkari janji. Mereka pun berkelahi lagi.

Mereka berdua kemudian saling pukul. Sura menggigit ekor Baya. Baya pun melakukan hal yang sama pada Sura. Dia menggigit sangat keras hingga Sura akhirnya menyerah serta kembali ke laut. Baya senang.

4. Folk tale (Cerita Rakyat)

narrative text singkat

Golden Eggs

Long time ago a remote village, in central China was inhabited mainly with farmers and hunters.

One day, a poor farmer lost his entire livestock to flood. He prayed hard to God for help or his family would die of starvation.

Few days later, an old man with long grey beard, passed by his house took pity on him.

He gave him a goose and said “ I don’t have any expensive thing to give you and hope this goose will help you to ease your hardship.” A week later to almost surprise the farmer found and egg in his yard.

This was no ordinary egg. It was a golden egg. He was suddenly overcome with joy. Thereafter, his livelihood had rapidly improved but the farmer had forgotten his earlier hardship.

He became lazy, arrogant and spendthrift. Strangely, the goose only laid one golden egg every six months.

The greedy farmer lost his patient and slaughtered his goose thinking there were plenty of golden eggs inside its stomach. Though he very much regretted for his foolishness, it’s already too late.

Terjemahan:

Telur Emas

Dahulu kala di suatu desa terpencil, di negara Cina tengah penghuninya didominasi dengan petani serta pemburu.

Suatu hari, seorang petani miskin kehilangan semua ternaknya sebab ada banjir. Dia kemudian berdoa keras terhadap sang Tuhan untuk memberikan bantuan atau keluarganya akan mati kelaparan.

Beberapa hari berikutnya, seorang lelaki tua berkumis abu – abu panjang, melewati rumahnya, kemudian merasa kasihan padanya.

Dia akhirnya memberinya angsa serta berkata, “Saya tak punya barang mahal untuk diberikan serta berharap angsa ini bisa membantu Anda dalam meringankan kesulitan.” Seminggu berikutnya hampir mengejutkan petani tersebut menjumpai telur di halamannya.

Itu bukan telur yang biasa. Itu merupakan telur emas. Dia pun merasa gembira. Selepas itu, mata pencahariannya meningkat pesat namun petani lalu melupakan kesulitannya.

Dia akhirnya berubah menjadi malas, sombong serta boros. Anehnya, angsa tersebut hanya akan meletakkan satu telur emas pada waktu setiap enam bulan.

Petani serakah pun kehilangan ilmunya serta membantai angsa – angsanya dan mengira terdapat banyak telur emas di dalam perutnya. Walaupun ia sangat menyesali kebodohannya, namun itu sudah terlambat.

5. Fairy tales (Dongeng)

Thumbelina

Thumbelina

Once upon a time, there was a kind woman who had no children, longed for a baby and would often say, “How I would love to have a baby girl, even a tiny little one.” A beautiful fairy heard her wish one day, and gave her a little seed to plant in a flowerpot.

When the seed bloomed into a tulip, the woman saw a tiny, beautiful girl inside, no bigger than her thumb. She decided to call her Thumbelina.

She was so small that she had a walnut shell for a bed and used petals as a blanket. Then, an ugly toad fell in love with Thumbelina.

One night when she was sleeping, he carried her off to his lily pad in a pond. Thumbelina was very unhappy. A swallow was passing by and saw how sad she looked, and said, “Come south with me to warmer lands.”

Young Thumbelina flew away on the swallow’s back. They flew across the seas and came to a land of sunshine. The swallow said, ” This is my home.

You can live in one of the loveliest and biggest flowers.” When Thumbelina stepped inside, she found a handsome fairy, as tiny as her, in its heart.

He was the son of the king of flowers and he fell in love with Thumbelina. He asked her to marry him. So Thumbelina became queen of the flowers and the two lived happily ever after.

Terjemahan:

Thumbelina

Dahulu kala, hiduplah seorang wanita baik yang tak dapat mempunyai keturunan. Saking merindukan bayi ia pun sering berkata, “Saya ingin sekali mempunyai bayi perempuan, bahkan jika bayi itu sangat kecil tubuhnya saya tetap ingin. ” Seorang peri cantik ternyata mendengar harapan dari wanita tersebut.

Sehingga pada suatu hari, peri ini memberikannya sedikit benih yang ditanam ke dalam pot bunga.

Ketika benih tersebut sudah tumbuh menjadi tulip, wanita tersebut lalu menjumpai ada seorang gadis kecil yang cantik di dalamnya, gadis tersebut tak lebih besar tubuhnya dari ibu jarinya.

Oleh sebab itu, ia pun memutuskan untuk memanggilnya sebagai Thumbelina. Sebab memiliki tubuh yang sangat kecil, wanita tersebut kemudian mengambil kulit kenari untuk dijadikan sebagai tempat tidur Thumbelina serta memakai kelopak bunga tersebut sebagai selimutnya.

Tidak disangka – sangka, katak jelek pun jatuh cinta terhadap Thumbelina. Suatu malam pada saat Thumbelina tengah terlelap, ia dibawa oleh katak ke bak bunga bakung di kolam.

Thumbelina sangat sedih. Seekor burung layang – layang lewat serta melihat betapa sedihnya si Thumbelina, kemudian ia pun berkata, “Mari ikut ke selatan bersama saya ke tempat yang lebih hangat.”

Thumbelina pun ikut terbang menjauh di atas punggung burung layang. Mereka terbang melintasi lautan serta tiba di tanah yang cerah. Burung layang – layang tersebut berkata, “Ini rumahku. Kamu dapat hidup di salah satu bunga terindah dan yang terbesar.”

Ketika Thumbelina melangkah masuk, dia menjumpai ada peri yang tampan, sekecil dia, di dalam kelopaknya.

Dia merupakan putra raja bunga serta ia pun akhirnya jatuh cinta kepada Thumbelina. Dia meminta Thumbelina untuk segera menikahinya. Sehingga Thumbelina menjadi ratu bunga serta keduanya hidup bahagia selamanya.

6. Love story (Cerita Cinta)

I am One of Those Fool Men

I am One of Those Fool Men

A boy was making a close relationship with a girl who always hurt him. One day, she broke up with him and told him, “I don’t ever want to see you again.”

A few months later, the girl had a change of heart. She realized that she loved the boy, so she went back and said to him, “Give me just one more chance. I love you and I need you. I promise that I will never hurt you again.”

But the boy just laughed and said to her, “Only a fool would take back someone who hurt them so much.”

The girl felt hopeless and began to cry, but the boy put his arms around her, held her tightly and said, “…and I am one of those fools.”

Terjemahan:

Aku adalah Laki – laki Bodoh

Seorang laki – laki berpacaran dengan seorang gadis yang selalu menyakitinya. Pada suatu waktu, Gadis tersebut meminta putus dengan dia dengan berkata, “Aku tak akan pernah ingin melihatmu kembali.”

Beberapa bulan berikutnya, gadis tersebut berubah hatinya. Gadis tersebut baru menyadari jika ia mencintai laki -laki tersebut, serta ingin kembali kepada dia. Gadis tersebut memohon, ” Beri aku satu kesempatan. Aku akan mencintaimu serta aku membutuhkanmu. Aku janji jika aku tak akan pernah menyakitimu lagi.”

Namun laki – laki itu hanya tertawa sambil berkata kepada gadis tersebut, “Hanya orang bodoh yang mau menerima kembali seorang gadis yang telah begitu sering menyakiti hati.”

Gadis itu kemudian merasa sangat putus asa serta mulai menangis, namun laki – laki tersebut memegangnya sangat erat sambil berkata, “aku termasuk dari orang – orang bodoh itu.”

Contoh Soal Narrative Text

Berikut ini adalah beberapa contoh soal yang berkaitan dengan Narrative Text, antara lain (UN):

The Wolf and The Stork

The Wolf and The Stork

There was once a wolf who felt so hungry. He gulped down all his food as though his life depended on   it. No wonder he had a chicken bone stuck in his throat! Luckily for him, a stork who happened to be passing nearby, heard his shrieks of pain, and she stopped, always ready to help wherever she could.

Just one look was enough for her to guess what had happened. At once, without saying a word or wasting anytime she site to work. It was going to be a very long and a very difficult job. But how could the stork help the greedy wolf?

At last, with the aid of her long beak, she got hold of the bone and pulled it out of the wolf’s throat.

Now, any other animal would have been glad to pay the stork for what she did. And, when the wolf began walking away, without even thanking her, she said as much. “You think I would pay you?” cried the wolf, finding his voice. “After digging into my throat with your long beak? You should be glad I don’t eat you, you ungrateful bird! Go away, and don’t get under my paws again!”

1. Where was the stork when she heard the wolf’s shrieks of pain?

a. She was behind the wolf.

b. She was far from the wolf

c. She was near from the wolf.

d. She was not close from the wolf.

2. What did the stork do to help the wolf from a chicken bone that stuck in his throat?

a. She got hold of the bone with her short beak.

b. She pushed the chicken bone with the aid of her long beak.

c. She took the chicken bone with the aid of her short beak.

d. She pulled the chicken bone with the aid of her long beak.

3. What is the moral value of the text?

a. Don’t be an ungrateful people.

b. No one can do something perfectly.

c. Don’t blame yourself for something bad.

d. Think first deeply before taking an action.

Source:

  • bumagda.com
  • englishcafe.co.id
  • britishcourse.com
  • ilmubahasainggris.com
  • englishadmin.com
  • englishcoo.com
  • ekspektasia.com
Photo of author

Ahmad

Pemuda yang senang belajar dan berbagi dengan sesama

Tinggalkan komentar