Contoh Metode Penelitian

Kerangka Penelitian

Ada dua golongan di dalam penelitian, yaitu kelompok eksperimen yang di berikan suatu perlakukan serta kelompok kontrol yang mana tidak diberikan suatu perlakukan.

Pasien yang terkena demam berdarah Dengue menyebutkan jika mereka mau untuk berpartisipasi di dalam penelitian kali ini.

Berikutnya, pasien nantinya akan diberi suatu sirup temulawak yang bergizi dan di atur selama 2 kali sehari pada waktu dua minggu.

Selanjutnya, akan dilakukan suatu pengukuran di dalam akhir minggu pertama serta kedua.

Di dalam penilaian nantinya akan dilakukan dengan cara membandingkan hasil nilai trombosit darah pada kelompok eksperimen serta kelompok kontrol.

Tempat Penelitian

Dilakukan di RS. Bakti Husada

Unit Analisis

• Subjek Penelitian, Subjek yang terdapat di dalam penelitian adalah pasien demam berdarah.
• Objek penelitian, merupakan nilai trombosit yang rendah di dalam darah.

Populasi serta Sampel

• Populasi, pasien demam berdarah Dengue yang telah setuju kemudian mengikuti penelitian.

Sampel

• Jumlah sampel dalam penelitian adalah sebanyak 2 orang.
• Cara pengambilan sampel.

Variabel Penelitian

• Variabel bebas serta variabel terikat

Defines Operasional

Di dalam bagian ini, diterangkan terkait seberapa trombosit dari objek yang akan diteliti dengan memakai alat apa.

Lalu definisi terkait DBD sekaligus reaksi pasien selepas mengkonsumsi sirup temulawak.

Instrumen Penelitian

Alat yang dipakai di dalam penelitian ialah pisau, panci, baskom, saringan kompor neraca pengaduk serta botol kaca.

Sementara untuk bahannya adalah air, temulawak, cengkeh, gula, vanilli, jeruk nipis, kapulaga serta kayu manis.

Cara Kerja Pembuatan

Berisi terkait cara kerja dari pembuatan sirup temulawak yang ditujukan untuk pasien DBD.

1. Temulawak yang telah kering kemudian dicampur bersama kayu manis, kapulaga, serta cengkeh yang tanpa kepala.
2. Air dituangkan lalu dididihkan sehingga jumlah air hanya 1 liter. Diaduk – aduk terus selama waktu memasaknya.
3. Biarkan semalaman.
4. Pengambilan ekstrak rebusan tersebut dengan cara Disaring.
5. Lalu ditambahkan gula pasir dalam Ekstrak campuran itu kemudian dimasak dan diaduk – aduk hingga sepenuhnya gula larut.
6. Tambahkan vanili dan juga vanilli.
7. Selepas itu kita saring dengan memakai kain bersih kemudia ditambahkan.
8. Ketika keadaan masih panas dimasukan ke dalam botol yang bersih dan steril, kemudian ditutup dengan rapat.

Teknik untuk Pengumpulan Data

Data yang sudah terkumpul merupakan data primer yang asalnya dari pengukuran di Lab.

Teknik Analisis Data

Hasil dari pengukuran untuk nilai trombosit darah pada pasien yang menderita DBD dengan memakai 2 metode,yaitu:

• Mentode analysis of variance;
• Serta independent-T test.

Untuk aplikasi data memakai suatu aplikasi SPPSS. Terdapat beberapa uji prasyarat di dalam analysis of variance yaitu uji homogenitas serta dilakukan pada pemeriksaan pertama.

Pendekatan Apa yang Digunakan?

Teori Beralas:

Para peneliti mengumpulkan suatu data yang kaya terkait topik yang menarik kemudian akan mengembangkan teori secara induktif.

Etnografi:

Peneliti membenamkan diri di dalam suatu kelompok maupun organisasi untuk memahami budaya mereka.

Tindakan Penelitian:

Para peneliti dan juga para peserta secara kolaboratif mengaitkan teori bersama praktik guna mendorong perubahan sosial.

Penelitian Fenomenologis:

Para peneliti kemudian menyelidiki sebuah fenomena maupun peristiwa dengan cara menggambarkan serta menafsirkan pengalaman hidup dari para partisipan.

Peneliti Naratif:

Peneliti memeriksa bagaimana cerita akan diceritakan guna memahami bagaimana peserta memahami serta memahami pengalaman mereka.

Metode Penelitian Kualitatif

Masing – masing pendekatan penelitian akan melibatkan pemakaian satu maupun lebih metode pengumpulan data.

Ini merupakan beberapa metode kualitatif yang sangat umum:

Pengamatan: Merekam apa yang sudah kalian lihat, dengar, maupun jumpai di dalam catatan lapangan yang terperinci.

Wawancara: Secara pribadi mengajukan pertanyaan terhadap orang – orang di dalam percakapan satu lawan satu.

Kelompok fokus: Mengajukan suatu pertanyaan serta menghasilkan diskusi di antara sekelompok individu.

Survei: Mendistribusikan kuesioner dengan menggunakan pertanyaan terbuka.

Penelitian sekunder: Mengumpulkan data yang terdapat di dalam wujud gambar, teks, rekaman audio atau video, atau yang lainnya.

Contoh Penelitian:

Guna meneliti budaya perusahaan dengan teknologi besar, kalian memutuskan untuk mengambil pendekatan etnografi.

Kalian bekerja di dalam perusahaan selama beberapa bulan serta kemudian memakai beragam metode untuk mengumpulkan data:

Kalian menciptakan suatu catatan lapangan dengan pengamatan serta merefleksikan pengalaman kalian sendiri terkait budaya perusahaan.

Kalian juga turut mendistribusikan survei terbuka terhadap karyawan di seluruh kantor perusahaan lewat email untuk mengetahui apakah budaya bervariasi di semua lokasi.

Kalian mengerjakan wawancara mendalam bersama karyawan yang ada di dalam kantor kalian untuk mempelajari terkait pengalaman serta perspektif mereka secara lebih rinci.

Peneliti kualitatif kerap kali menganggap diri mereka sebagai “instrumen” pada penelitian sebab seluruh interpretasi, pengamatan, serta analisis disaring lewat lensa pribadi mereka sendiri.

Untuk alasan satu ini, pada saat menulis metodologi kalian untuk penelitian kualitatif, maka sangat penting untuk merenungkan pendekatan kalian kemudian menerangkan dengan seksama pilihan yang kalian ciptakan di dalam mengumpulkan sekaligus menganalisis data.

Penelitian kuantitatif biasanya dipakai dengan tujuan untuk mengukur masalah dengan cara menghasilkan data numerik maupun data yang bisa diubah ke dalam bentuk statistik serta bisa digunakan.

Metode satu ini dimanfaatkan untuk menilai pendapat, sikap, perilaku, serta variabel yang ditetapkan lainnya. Kemudian menggeneralisasi hasil dari populasi sampel yang mendominasi.

Penelitian kuantitatif biasanya memakai data terukur untuk merumuskan fakta serta mengungkap pola pada suatu penelitian.

Metode dari pengumpulan data kuantitatif ini jauh lebih tertata dibandingkan dengan metode pengumpulan data kualitatif.

Dari detode pengumpulan tersebut meliputi serangkaian survei online, survei ponsel, survei kertas, survei kios, wawancara telepon, wawancara tatap muka, pencegat situs web, studi longitudinal, jajak pendapat online, serta pengamatan sistematis.

Contoh penelitian kuantitatif:

Apabila terdapat organisasi mana pun hendak mengerjakan survei kepuasan pelanggan (CSAT), maka template survei kepuasan pelanggan bisa kalian gunakan.

Lewat survei satu ini, sebuah organisasi bisa digunakan untuk mengumpulkan data kuantitatif serta metrik atas itikad baik merek maupun organisasi di benak pelanggan berdasarkan dari beragam parameter seperti harga, kualitas produk, pengalaman pelanggan, dan yang lainnya.

Data satu ini juga bisa dikumpulkan dengan cara meminta pertanyaan skor promotor bersih (NPS), pertanyaan tabel matriks, dan yang lainnya.

Metode ini juga nantinya akan menyediakan data dalam wujud angka yang bisa dianalisis serta dikerjakan.

Contoh lain:

Suatu organisasi yang mengerjakan sebuah acara, mengumpulkan umpan balik dari para peserta acara terkait nilai yang mereka tinjau dari acara itu.

Dengan memakai template survei peristiwa, suatu organisasi bisa mengumpulkan umpan balik yang bisa ditindaklanjuti terkait tingkat kepuasan pelanggan selama beragam fase acara seperti penjualan, sebelum dan sesudah acara, kemungkinan merekomendasikan organisasi pada teman atau kolega mereka, preferensi hotel untuk acara mendatang serta pertanyaan serupa yang lain.

Metodologi Penelitian serta Rencana Tindakan terkait Kebijakan Prasekolah Siprus

Agar bisa lebih memahami kebijakan pra sekolah Siprus serta khususnya untuk belajar terkait pendidikan musik di usia dini, maka terdapat empat pendidik Siprus diwawancarai.

Beberapa orang tersebut mempunyai beragam perspektif serta pengalaman yang meliputi berbagai bidang dari beragam tahap pendidikan, yaitu:

• Seorang guru kepala taman kanak – kanak;
• Seorang guru TK;
• Seorang kepala sekolah dari sekolah international swasta (dari usia lima tahun hingga usia 18 tahun) kepala sekolah suatu konservatori;
• Seorang guru sekolah dasar.

Seluruh wawancara tersebut dikerjakan selama waktu dua bulan antara Juli 2010 – Agustus 2010.

Tujuan utama dari dilakukannya sesi wawancara evaluasi satu ini ialah untuk membantu kami memahami betapa pentingnya pendidikan musik yang ada di Siprus serta untuk menyoroti kelemahan sistem pendidikan Siprus terkait staf pendidikan, materi musik, materi yang bisa dipakai di dalam program musik prasekolah pada masa depan.4.1 Metode

Alat penelitian yang digunakan dalam investigasi ini didasarkan dengan metodologi Wawancara Kualitatif untuk memperluas pemahaman sekolah TK serta pemikiran pendidik terkait pendidikan musik di Siprus.

Walaupun beragam hal telah dibahas pada wawancara, fokusnya ialah kepada pendapat aktual responden terkait kelemahan sistem pendidikan sekarang ini berdasarkan dari pengalaman mereka.

Pada tujuan ini, serangkaian pertanyaan tersebut telah dibuat untuk memeriksa program baru/ perkembangan sekolah serta menyarankan perbaikan.

Wawancara ini sangat bermanfaat untuk memperoleh cerita di balik pengalaman peserta serta bisa mengejar informasi lebih mendalam terkait topik itu sendiri.

Para pendidik kemudian dipanggil untuk menjawab beberapa pertanyaan terbuka dan juga tertutup pada urutan tertentu.

Wawancara dikerjakan secara individual, sehingga setiap pendidik tak akan terpengaruh oleh lainnya. Untuk waktunya sendiri berlangsung sekitar sepuluh menit.

Judul: Dampak Bencana Banjir pada Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat di Kecamatan Batu Benawa Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan

Oleh: Rosalina Kumalawati, Reni Yunida, Deasy Arisanty Pendidikan Geografi , Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin, Indonesia.

Publikasi: JPG (Jurnal Pendidikan Geografi)

Metode Penelitian:

Metode yang dipakai di dalam penelitian satu ini ialah deskriptif kuantitatif.

Untuk metode penelitian kuantitatif sendiri bisa disebut sebagai metode penelitian yang dilandaskan kepada filsafat positivisme, dipakai untuk meneliti terhadap populasi maupun sampel tertentu.

Sementara pada teknik pengambilan sampel pada umumnya dikerjakan secara random, pengumpulan data memakai instrument penelitian, analisis data sifatnya adalah kuantitatif atau statistik dengan tujuan guna menguji hipotesis yang sudah ditetapkan (Sugiyono, 2010).

Populasi yang ada di dalam penelitian ini adalah masyarat di kawasan banjir Kecamatan Batu Benawa Kabupaten Hulu Sungai Tengah sebanyak 1673 Kepala Keluarga dengan total 4 Desa yang terkena banjir.

Sampel wujud pengambilannmya di dalam penelitian ini ialah wujud proporsional sampling, dengan menggunakan teknik Snowball sampling.

Data yang didapatkan secara langsung dari informan lewat wawancara.

Menetapkan informan terhadap penelitian satu ini memakai teknik snowball sampling. Snowball sampling dipilih supaya memudahkan peneliti ketika hendak menentukan sampel. Ibarat bola salju yang sedang menggelinding yang lama – lama akan menjadi besar.

Di dalam penentuan sampel, pertama – tama dipilih satu/ dua orang, namun sebab dengan dua orang ini belum merasa lengkap pada data yang diberikan, maka peneliti kemudian akan mencari orang lain yang dipandang lebih tahu serta bisa melengkapi data yang diberikan oleh dua orang sebelumnya. Begitu pun seterusnya, sehingga jumlah sampel akan semakin banyak.

Sampel penelitian ini ialah 364 kepala keluarga dari semua populasi dengan jumlah 1673 kepala keluarga di kawasan bencana banjir Kecamatan Batu Benawa, Kabupaten Hulu Sungai Tengah.

Mengacu di dalam Tabel Isaac serta Micheal dalam Sugiyono, sebab di Tabel Isaac serta Micheal tidak ada yang berjumlah 1673 kepala keluarga sehingga diambil jumlah yang mendekati yakni 1700 kepala keluarga sehingga diperoleh 364 kepala keluarga dengan taraf kesalahan 5%/ dengan tingakat kepercayaan 95% semua kepala keluarga di empat Desa Kecamatan Batu Benawa.

Dampak Jejaring Sosial pada Contoh Metodologi Usaha Kecil

Dianggap menjadi salah satu daerah Eropa utama, Barat Laut Inggris terdiri atas tujuh juta orang yang mempunyai kepadatan penduduk 480 orang per km persegi. Di mana hal tersebut hampir dua kali lipat rata – rata Inggris 244 (DTI, 2000).

Di awak tahun 2008 terdapat 454.000 perusahaan sektor swasta pada Barat Laut Inggris yang menciptakan sekitar 9,5 persen dari total negara Inggris.

Peningkatan total 9.000 perusahaan sektor swasta sudah diamati yang menyumbang sekitar 2,1 persen, sejak awal mula tahun 2007 (NWDA, 2000).

Sesuai berdasarkan beberapa angka di awal tahun 2008, total sekitar 9,3 persen populasi Inggris dipekerjakan pada sektor swasta di kawasan North West of England yang menciptakan sekitar 2.162.000 orang bekerja di area ini dengan peningkatan 53.000 orang yang membuat 2,5 persen dari total sejak inisiasi pada tahun 2007 (NWDA, 2000).

UKM yang ada di daerah Barat Laut telah mempekerjakan 1.403.000 orang yang setara dengan 64,9 persen dari keseluruhan total wilayah (NWDA, 2000).

Sekitar sembilan persen dari seluruh bisnis yang ada di Barat Laut Inggris ada di sektor Penyimpanan, Transportasi, serta Komunikasi yang mana enam persen lebih tinggi dibandingkan dengan proporsi di negara Inggris secara keseluruhan.

Tak hanya itu, sekitar sembilan persen dari seluruh bisnis yang ada di kawasan Barat Laut ada di sektor lain yang meliputi aktivitas layanan masyarakat, sosial serta pribadi. Daripada dengan sekitar sebelas persen dari seluruh bisnis yang ada di negara Inggris secara keseluruhan.

1.2 TUJUAN PENELITIAN

Penelitian satu ini memiliki tujuan untuk meningkatkan pemahaman UKM dalam mendapatkan teknologi jejaring sosial serta memakainya sebagai dasar untuk meningkatkan daya saing bisnis.

Tema satu ini didasarkan dengan UKM asal Northwest of England, yang menggambarkan dampak jejaring sosial yang terlibat pada konteks komunal, historis serta ekonomi di kawasan itu (Grandon dan Pearson, 2004).

Dengan trend global yang kian berkembang, keperluan sudah dikembangkan untuk transisi praktik bisnis guna dapat meraih ekonomi berbasis pengetahuan serta merangsang inovasi dan juga meningkatkan akses ke penelitian lanjutan serta praktik pengembangan dan teknologi jejaring sosial.

Makalah yang diusulkan ini memiliki tujuan untuk mempelajari dampak relatif daripada teknologi jejaring sosial yang meliputi UKM di kawasan Barat Laut.

Penyelidikan didasarkan kepada bagaimana pemakaian inovatif jaringan bisnis serta solusi e-commerce canggih yang mendorong serta mendukung UKM di kawasan Barat Laut, untuk memainkan peran utama di dalam kemajuan masyarakat perdagangan yang mutakhir (KP Associates, 2000).

Di waktu bersamaan, penelitian satu ini juga menjelaskan terkait cara mengatasi tantangan kompetitif yang berhubungan dengan UKM di kawasan Barat Laut Inggris, di dalam hal menyerap serta mengembangkan budaya jejaring sosial baru – ketinggalan jaman.

Rancangan studi satu ini diciptakan guna menguraikan dampak yang berhubungan pada UKM yang memperoleh manfaat dari eksploitasi ilmu pengetahuan serta teknologi untuk mengembangkan hubungan yang lebih dekat dengan pasar baru serta konsumen yang ada di wilayah barat laut.

Tema eksplorasi keseluruhan ialah guna mengembangkan pemahaman terkait bagaimana teknologi jejaring sosial memungkinkan UKM untuk memperluas serta memperdalam kenalan konsumen mereka dan juga untuk meningkatkan budaya keunggulan bisnis.