Majas Paralelisme

Gaya bahasa atau sering disebut sebagai majas biasanya dipakai pada penulisan karya sastra berwujud puisi atau prasa, di mana majas sendiri memiliki banyak sekali jenisnya, salah satunya adalah majas paralelisme.

Pengertian majas secara umum yaitu kekayaan bahasa yang dapat memberikan berbagai efek tertentu, sehingga membuat bahasa akan terlihat unik ketika disampaikan.

Pada umumnya, majas mempunyai beberapa kategori, yaitu majas sindiran, majas perbandingan, majas penegasan, serta majas pertentangan.

Nah, untuk majas pararelisme sendiri masuk ke dalam kategori majas penegasan yang akan dibahas secara lebih lengkap seperti berikut.

Pengertian Majas Paralelisme

majas paralelisme contoh

1. Secara Umum

Paralelisme atau juga persejajaran merupakan salah satu majas penegasan yang biasa digunakan pada puisi dengan mengulang isi kalimat yang maksud serta tujuannya sama.

Di dalam puisi, majas ini dimanfaatkan untuk mengungkapkan isi perasaan serta digunakan dengan memakai kata yang sama pada setiap baris dalam satu bait.

2. Secara Bahasa

Paralelisme menurut bahasa berasal dari bahasa Inggris yakni “paralelizm” yang artinya “sejajar”.

Sehingga dapat kita simpulkan bahwa majas ini berarti katanya bisa diartikan sebagai majas untuk mengungkapkan terkait suatu hal yang saling menunjukkan titik kesejajaran.

3. Wikipedia

Paralelisme merupakan memberikan dua/ lebih bagian dari semua kalimat wujud yang sama sehingga akan menciptakan pola tertentu.

Jenis dari paralelisme sendiri ialah perangkat retoris.

Hal tersebut juga bisa ada pada sebuah puisi atau pemakaian secara verbal. Tak hanya itu, di dalam puisi Perjanjian Lama juga ada paralelisme.

Sebagai gaya bahasa atau majas, paralelisme adalah suatu perulangan seperti repetisi yang khusus ada di dalam puisi dan terdiri dari anafora (pengulangan di awal kalimat) serta epifora (pengulangan di akhir kalimat).

Paralelisme bisa juga diartikan sebagai pengulangan ungkapan yang sama dengan tujuan untuk memperkuat nuansa makna untuk meraih kesejajaran di dalam penggunaan kata atau frasa yang menduduki fungsi yang sama di dalam sebuah wujud kalimat

Fungsi Majas Paralelisme

contoh majas paralelisme anafora

Fungsi dari majas paralelisme mempunyai fungsi yang sama dengan majas repetisi, yaitu:

  • Memberikan informasi secara berulang – ulang sehingga bisa mempengaruhi pikiran pembaca.
  • Guna mengulangi berbagai kata tunggal maupun frasa yang pendek.
  • Membuat kata lebih menjadi lebih dramatis di dalam puisi sehingga pengulangan itu bisa bernilai estetik dari segi nada, ritme, atau pun gaya penulisan yang sifatnya persuasif.
  • Untuk memberikan penekanan kata untuk menggaris bawahi poin penting pada yang hendak pengarang sampaikan.

Perbedaan Majas Paralelisme & Majas Repetisi

contoh paragraf paralelisme

Di dalam paralelisme terdapat kata perulangan yang menggunakan kata satu dengan yang lain memiliki kesejajaran, tak harus berwujud persamaan kata seperti pada repetisi.

Dan pada majas repetisi di dalam pengulangan memiliki perbedaan tekanan yakni pada kalimat yang berbeda.

Tak hanya itu, majas paralelisme dan majas repetisi juga mempunyai perbedaan mendasar di mana majas paralelisme mempunyai pengulangan dengan susunan baris yang berbeda.

Ciri – Ciri Majas Paralelisme

gaya bahasa berulang

Berikut ini adalah ciri khusus yang dimiliki oleh majas paralelisme, antara lain:

  • Menunjukkan adanya kesejajaran diantara satu kata bersama kata lainnya.
  • Mengungkapkan suatu hal dengan memakai kata yang diulang – ulang.
  • Terdapat penegasan kesan/ maksud yang disampaikan lewat kata yang diulang.

Majas paralelisme kerap kali terdengar sangat puitis sebab memang sangat umum terdapat di dalam puisi atau lirik lagu. Hal tersebut dikarenakan majas ini mempunyai pengulangan rima dan juga makna.

Contoh Majas Paralelisme

gaya bahasa pararel

Untuk memudahkan kalian dalam memahami uraian yang ada di atas, berikut ini kami berikan contoh majas paralelisme yang dapat kalian pelajari, antara lain:

1. Contoh Kalimat Anafora

Sakit, telah berulang kali kau sakiti
Sakit, Hatiku pun kau injak – injak
Sakit, cukup ini yang terakhir

2. Contoh Kalimat Epifora

Tangismu merupakan pengorbanan
Hidupmu merupakan pengorbanan
Hartamu merupakan pengorbanan
Hanya ini yang dapat kuucapkan
Terimakasih Pahlawanku

3. Contoh Kalimat

  • Manis serta pahitnya kehidupan itu telah biasa terjadi bergantian.
  • Tak peduli jauh atau dekat, aku akan datang untuk menjumpai kamu saat ini juga.
  • Rambut panjang serta pendek pada wanita tak akan berpengaruh pada kecantikan hatinya.
  • Matahari dengan bulan menandakan pergantian hari yang terus berputar tiada henti.
  • Walaupun peringkat kelasmu naik atau turun seharusnya semangat belajarnya tak berkurang.
  • Manusia berkulit putih, manusia berkulit hitam, manusia berkulit kuning, manusia seluruhnya sama dimata Tuhan.
  • Semua kulihat semua membayang; Semua kupegang semua mengenang.
Photo of author

Ahmad

Pemuda yang senang belajar dan berbagi dengan sesama

Tinggalkan komentar