Majas Litotes

Seperti yang telah kita bahas sebelumnya, majas mempunyai banyak macamnya, salah satu yang akan kami bahas kali ini adalah majas litotes.

Majas sendiri merupakan salah satu wujud gaya bahasa untuk memperoleh suasana di dalam suatu kalimat supaya kalimat tersebut semakin hidup.

Di dalam majas juga terbagi ke dalam tiga kategori yang berbeda, yakni majas perbandingan, sindiran, dan penegasan.

Dan untuk majas litotes sendiri masuk ke dalam kategori majas perbandingan.

Selengkapnya terkait majas litotes, simak ulasannya di bawah ini.

Pengertian Majas Litotes

contoh majas litotes

1. Secara Umum

Litotes merupakan salah satu jenis majas pertentangan atau perbandingan yang mengandung pernyataan berlawanan dengan kondisi yang sebetulnya, atau dengan kesan yang penuh dengan rendah hati .

Majas satu ini memiliki tujuan untuk merendah, sementara pada kenyataannya ialah lebih tinggi.

2. Menuru Para Ahli

Selain pengertian di atas, para ahli juga menyebutkan pengertian majas litotes seperti berikut ini:

a. Keraf dalam buku Diksi dan Gaya Bahasa (2009)

Majas lilotes merupakan suatu gaya bahas yang dipakai untuk menyatakan suatu hal dengan tujuan untuk merendahkan diri.

b. Pamungkas (2012, hlm. 136)

Menyebutkan jika litotes adalah gaya bahasa yang biasanya digunakan untuk menyatakan suatu hal lebih kecil dari kenyataan dari yang sebetulnya dengan maksud untuk merendahkan diri.

c. Damayanti (2013, hlm. 51)

Menyebutkan jika majas litotes merupakan suatu gaya bahasa berwujud pernyataan yang sifatnya untuk mengecilkan kenyataan yang sebetulnya.

d. Tarigan (2009, hlm. 58)

Menyebutkan jika litotes merupakan salah satu jenis gaya bahasa yang mengandung pernyataan yang dikurangi dari kenyataan yang sebetulnya, contohnya seperti sedang merendahkan diri.

e. KBBI

litotes atau li.to.tes /litotès/ (n) merupakan suatu pernyataan yang memperkecil suatu hal atau melemahkan serta menyatakan kebalikannya.

Contohnya untuk mengatakan pandai maka dikatakan tidak bodoh.

f. Wikipedia

Litotes merupakan suatu yang digunakan untuk mengungkapkan sebuah perkataan dengan rendah hati serta lemah lembut.

Pemakaian majas satu ini ditujukan untuk mengurangi atau mengecilkan kenyataan sebetulnya dengan tujuan untuk merendah diri.

Fungsi Majas Litotes

contoh majas litotes dan ironi

Berikut adalah beberapa fungsi dari majas litotes yang perlu kalian ketahui, antara lain:

  • Majas satu ini juga berfungsi untuk menghasilkan penambahan Imajinasi sehingga satu hal yang nampak abstrak akan terlihat menjadi lebih konkret agar bisa dinikmati.
  • Bisa memberikan efek kesenangan imajinatif di dalam deskripsinya.
  • Majas ini dipakai untuk menerangkan maksud yang akan disampaikan dengan memakai bahasa yang lebih mudah untuk dipahami.
  • Bisa juga untuk menambahkan intensitas perasaan dari penulis ketika akan menyampaikan makna serta sikap kepada setiap pembaca.

Ciri – Ciri Majas Litotes

fungsi majas litotes

Untuk membedakan majas litotes dengan jenis majas lainnya, maka ada beberapa ciri atau karakteristik khusus berikut ini:

  • Litotes majas pada umumnya memakai kiasan yang di dalamnya mengandung pilihan kata untuk menyamakan satu hal dengan cara yang lain.
  • Majas satu ini biasanya juga memakai kata – kata abstrak untuk menggambarkan maksud serta tujuan dari isi cerita dan juga puisi.
  • Memakai suatu perbandingan kata, yang mana kata tersebut dapat mengecilkan atau merendahkan kondisi yang sebenarnya.
  • Kata yang disampaikan berlawanan dengan keadaan sebenarnya.
  • Disampaikan dengan niat tinggi tertentu dengan menggunakan kata – kata yang telah disusun dengan cara yang halus supaya tetap menjaga kesopanan kalimat.

Contoh Majas Litotes

kata rendah diri

Untuk memudahkan kalian dalam mempelajari uraian yang ada di atas, berikut ini kami berikan contoh litotes dalam bentuk kalimat, antara lain:

  • Beginilah jamuan makan yang ada di rumah kami, seadanya saja ya.
  • Sudilah kalian mampir ke dalam gubuk kami.
  • Rumah makan yang kami punya hanya merupakan usaha kecil saya.
  • Saya tidak bisa apa – apa selain memberi makan.
  • Gerobak butut ini yang sudah menemani bapak bekerja di stasiun.
  • Aku hanya dosen dengan otak udang.
  • Perkenankan saya yang bodoh ini agar menyampaikan pendapat.
  • Pegawai rendahan sepertiku tidak pantas untuk menjadikannya pendamping.
  • Saya hanya orang desa yang beruntung untuk mendapatkan pendidikan.
  • Silakan makan sajian kami yang hanya berwujud nasi dan sambal.
  • Jika lewat daerah sini jangan sungkan untuk mampir ke gubuk saya.
  • Hanya hal remeh seperti ini yang dapat saya lakukan.
Photo of author

Ahmad

Pemuda yang senang belajar dan berbagi dengan sesama

Tinggalkan komentar