Majas Hiperbola

Seperti yang telah kita ketahui bersama, bahwa majas memiliki beberapa jenis salah satunya adalah majas hiperbola yang paling sering digunakan di dalam kehidupan sehari – hari.

Majas atau biasa disebut sebagai gaya bahasa ini pada umumnya dipakai untuk membuat karya sastra semakin hidup.

Yang mana bisa kalian jumpai di dalam tulisan puisi atau pun prosa.

Sebelum kita membahas secara lebih rinci terkait majas hiperbola, ada baiknya jika kalian mengetahui pengertian dasar dari majas itu sendiri. Simak baik – baik ya.

Pengenalan Majas

majas hiperbola contoh

Majas merupakan suatu bentuk gaya bahasa untuk memperoleh suasana di dalam suatu kalimat supaya tereasa semakin hidup.

Atau dengan kata lain, majas itu dapat menjadi ungkapan yang dapat menghidupkan sebuah kalimat.

Nantinya, majas ini akan melakukan penyimpangan dari makna dari sebuah kata yang biasa digunakan.

Di dalam majas sendiri terdiri dari 3 golongan yang berbeda, antara lain:

a. Majas Perbandingan

Majas perbandingan satu ini lumayan banyak muncul di pelajaran sekolah.

Di mana pengertiannya sendiri ialah majas yang digunakan untuk membandingkan maupun menyandingkan antara sebuah objek dengan objek lainnya.

Ada pun majas yang masuk ke dalam kategori majas perbandingan, diantaranya:

  • alegori,
  • metafora,
  • metonimia,
  • litotes,
  • hiperbola,
  • pars pro toto,
  • totem pro parte,
  • serta eufimisme.

b. Majas Sindiran

Majas sindiran merupakan suatu majas yang ditujukan untuk menyatakan suatu hal dengan maksud menyindir.

Beberapa jenis majas sindiran yang sering kali muncul di dalam buku sekolah yaitu:

  • ironi,
  • sarkasme,
  • serta sinisme.

b. Majas Penegasan

Majas penegasan merupakan suatu majas yang dipakai untuk menyatakan suatu hal dengan tegas.

Beberapa jenis majas yang masuk dalam kategori ini antara lain:

  • pleonasme,
  • repetisi,
  • serta aliterasi.

Pengertian Majas Hiperbola

ciri majas hiperbola

Hiperbola merupakan salah satu jenis majas perbandingan atau gaya bahasa yang di dalamnya mengandung pernyataan dengan cara melebih – lebihkan suatu hal dari apa yang sebenarnya.

Majas ini biasanya digunakan dengan tujuan untuk menambahkan kesan dramatis, memperhebat, serta memberi kesan atau pengaruh yang lebih.

Ada pun beberapa pengertian majas dari penuturan ahli bernama Rachmad Djoko Pradopo (1990) yang menyebutkan bahwa majas hiperbola berguna untuk menyengatkan, untuk intensitas serta untuk ekspresivitas.

Ciri – Ciri Majas Hiperbola

majas hiperbola tentang ibu

Untuk membedakan majas hiperbola dengan jenis majas yang lain, maka pada jenis hiperbola mempunyai beberapa ciri khusus seperti berikut ini:

  • Memakai suatu kata atau bahasa yang melebih – lebihkan.
  • Gaya bahasa yang digunakan bisa mempengaruhi pendengar serta mampu memberikan efek tertentu.
  • Di dalam penyampaiannya di dramatisir.

Contoh Majas Hiperbola

melebih lebihkan

Untuk memudahkan kalian dalam memahami uraian yang ada di atas, berikut ini kami berikan beberapa contoh kalimat yang menggunakan majas hiperbola, antara lain:

1. Harga keperluan pokok menjelang natal dan juga tahun baru selalu melambung tinggi.

Penjelasan:

Contoh kalimat di atas berarti kenaikan harga yang lumayan drastis. Tetapi dalam penggambarannya menggunakan kata “melambung tinggi” untuk melebihkan kondisi.

2. Ayah mengucapkan terimakasih yang tidak terhingga pada Zahwa yang sudah menyelamatkan hidupnya.

Penjelasan:

Kata “tidak terhingga” di dalam kalimat di atas sebetulnya ialah ucapan terimakasih yang dikerjakan beberapa kali.

3. Tia tenggelam dalam air mata pada saat ibunya pergi untuk selamanya.

Penjelasan:

Contoh majas hiperbola dalam kalimat di atas membuat nuansa kesedihan yang tergambar semakin mendalam.

4. Aku sangat senang seolah sedang melayang ke langit pada saat dibelikan laptop baru.

Penjelasan:

Contoh kalimat hiperbola pada kalimat melayang ke langit ialah kata yang dipilih untuk menggambarkan kebahagiaan yang dirasakan oleh si “Aku”.

5. Kabar kematian dari seorang raja telah menggemparkan dunia.

Penjelasan:

Kata “menggemparkan dunia” tak mengandung maksud yang sebenarnya, namun diartikan sebagai membuat banyak orang yang merasa kaget.

6. Bocah kecil asal desa Klaten mengguncang dunia akan keberaniannya.

Penjelasan:

Tentu saja bocah kecil yang ada di dalam kalimat tersebut tidak benar – benar mengguncang dunia, melainkan kata itu hanya menjadi kiasan dengan arti membuat banyak orang takjub.

7. Kecantiakn kembang desa itu mengalahkan bidadari dari surga.

Penjelasan:

Contoh kalimat di atas menggunakan majas hiperbola dengan arti bahwa gadis itu sangat cantik.

8. Suara biduan muda tersebut lebih merdu dari senandung para dewi surga.

Penjelasan:

Maksud yang ada pada contoh kalimat hiperbola di atas ialah suaranya sangat merdu, tentu bukan berarti lebih merdu daripada para bidadari yang ada di surga.

9. Dosen tamuku memberikan kritikan yang sangat menusuk hati.

Penjelasan:

Kata “menusuk hati” pada kalimat di atas berarti suatu kritikan yang disampaikan dengan bahasa keras serta menyinggung.

Pemilihan kata itu bertujuan untuk melebihkan kondisi yang sebenarnya.

10. Sejak jatuh bangkrut, pemilik toko kayu itu sering kali kelaparan sampai tubuhnya tinggal kulit yang membalut tulang.

Penjelasan:

Arti dari contoh kalimat hiperbola di atas ialah sangat kurus, walau sebetulnya tak benar – benar hanya kulit dan tulang saja.

Photo of author

Ahmad

Pemuda yang senang belajar dan berbagi dengan sesama

Tinggalkan komentar