Majas Antonomasia

Tanpa kita disadari, terkadang kita memakai gaya bahasa atau majas di dalam percakapan sehari – hari, salah satu yang kita gunakan adalah majas antonomasia.

Untuk majas sendiri, pada umumnya dipakai oleh seorang penyair ketika mereka membuat karya sastra agar para pendengar/ pembaca dapat menjadi semakin tertarik dengan karya itu.

Puisi dan pantun merupakan karya sastra yang paling banyak menggunakan majas. Karena jenis karya itu memang akan nampak lebih menarik apabila ditambah dengan sebuah gaya bahasa.

Dan kali ini, kita akan membahas secara lebih lanjut terkait majas antonomasia, simak baik – baik ya.

Pengertian Majas Antonomasia

majas antonomasia beserta contohnya

1. Secara Umum

Majas antonomasia merupakan suatu majas turunan epitet yang secara khusus memakai julukan untuk menggantikan nama yang sebetulnya.

Sebagia contoh: Kota Bandung disebut dengan “Kota Kembang” yang merupakan julukan dari kota tersebut sebab dipenuhi bunga serta tanaman asri di dalamnya.

Sama halnya dengan epitet, majas satu ini akan menggantikan nama sebetulnya dari apa yang dimaksud.

Maka dari itu, antonomasia juga akan memakai sebuah simbol yang berkaitan dengan arti sebenarnya.

Yang membedakannya, antonomasia hanya memakai julukan sebagai simbol dari maksud yang sebenarnya. Sedangkan epitet bisa memakai simbol apa saja selain julukan.

Majas jenis ini pada umumnya dipakai untuk memuji/ menonjolkan ciri khas suatu hal dengan singkat tetapi kuat.

2. Secara Bahasa

Kata antonomasia asalnya dari bahasa Yunani antonomazein yang artinya “nama yang berbeda”.

Di mana apabila diartikan akan menjadi sebuah majas perbandingan yang dipakai dengan menyebut sebuah objek bukan dengan nama aslinya tetapi memakai salah satu sifat dari objek itu sendiri.

3. Menurut Para Ahli

Selain pengertian di atas, beberapa para ahli juga memberikan pendapat terkait pengertian majas antonomiasi seperti berikut:

a. Keraf (2007:140)

Antonomasia merupakan suatu wujud khusus dari metonimia yang berbentuk pemakaian suatu epitet untuk memakai gelar resmi, julukan, atau jabatan untuk menggantikan nama diri.

Kesimpulannya, majas satu ini khusus untuk memayungi pemakaian epitet yang hanya memakai julukan sebagai pengganti dari maksud sebetulnya.

b. Wikipedia

Antonomasia merupakan suatu istilah di dalam bahasa Indonesia yang merujuk kepada jenis majas.

Majas tersebut masuk ke dalam majas perbandingan yang menyebutkan suatu hal bukan dengan nama asli dari benda itu, tetapi dari salah satu sifat benda itu sendiri.

Pemakaian sifat sebagai nama diri atau nama diri lain sebagai nama jenis sebagai contoh: Si Pintar, Si Bodoh, Si Pendiam, dan lainnya.

Ciri dan Fungsi Majas Antonomasia

ciri-ciri majas antonomasia

Berikut ini adalah ciri dari majas antonomasia, antara lain:

  • Memakai kata sifat sebagai pengganti nama asli dari suatu subjek atau manusia.
  • Memakai kata sifat sebagai pengganti nama asli dari sebuah benda tertentu.

Sedangkan apabila dilihat dari fungsinya, antonomasia mempunyai fungsi sebagai:

  • Untuk menyebutkan suatu hal tidak dengan nama aslinya, namun memakai kata sifat.
  • Agar lebih mudah dipahami oleh pembaca maupun pendengar.
  • Untuk melabeli/ memberikan ciri khas dari seseorang maupun benda tertentu.
  • Dipakai untuk menghindari kesan monoton di dalam suatu kalimat yang hendak disampaikan.
Baca juga: Majas Paradoks

Contoh Majas Antonomasia

gaya bahasa julukan

Berikut ini merupakan beberapa contoh julukan yang bisa kalian terapkan ketika hendak membuat kalimat dengan memakai majas antonomasia, antara lain:

JulukanNama Sebenarnya & Penjelasan
Si JangkungSeseorang yang memiliki tubuh cenderung lebih tinggi daripada orang lain.
Kota PahlawanSurabaya, Pertempuran Surabaya merupakan perang dengan skala terbesar selama perjuangan kemerdekaan Indonesia di tahun 1945 – 1949, sehingga banyak pahlawan yang gugur disana.
Zamrud KhatulistiwaIndonesia, sebab letak geografis negara Indonesia ada di tengah – tengah garis khayal khatulistiwa serta mempunyai pemandangan yang hijau seperti zamrud.
Si KriboSeseorang yang mempunyai rambut ikal serta pada saat dibiarkan sampai panjang helaian rambutnya tak akan jatuh.
Negeri Matahari TerbitJepang, nama negara satu ini di negerinya sendiri ialah Nihon dengan ikon matahari. Apabila kalian menelusuri bendera Jepang, sebelumnya mereka memakai ikon matahari sebagai lambang negaranya.
Kota GudegYogyakarta, Gudeg merupakan salah satu masakan khas dari Yogyakarta.
Anak SingkongChairil Tanjung, sebab ia merupakan anak yang lahir dari keluarga kurang mampu atau biasa -biasa saja serta buku biografinya berjudul “Anak Singkong”.
Macan kemayoranPERSIJA, Macan merupakan simbol dari klub sepak bola ini, “Macan Kemayoran” sendiri adlaah julukan dari tokoh pahlawan yang disematkan untuk menjadi julukan klub satu ini sebab masih berhubungan dengan macan serta mempunyai filosofi yang dirasa cocok mencerminkan klubnya.
Kota KembangBandung, disebut sebagai kota kembang sebab kota ini dipenuhi dengan bunga serta tanaman yang asri.
Negeri Paman SamAmerika Serikat, di zaman dahulu para tentara Amerika Serikat kerap kali bercanda jika sebetulnya singkatan Negara mereka adalah US atau Uncle Sam (Paman Sam) bukan United State. Uncle Sam merupakan penyuplai daging untuk tentara Amerika.

Nah, berikut ini adalah contoh kalimat yang menggunakan majas antonomasia, antara lain:

  • Presiden dari Negeri Paman Sam tersebut masih terus memberikan kebijakan yang kontroversial bahkan pada partainya sendiri.
  • Akhirnya Dinda tiba juga di Kota Kembang, kota yang penuh kenangan akan masa kecilnya.
  • Macan Kemayoran berhasil menjadi juara di dalam piala presiden tahun ini.
  • Anak Singkong tersebut sekarang sudah menjadi pengusaha yang sangat sukses.
  • Negeri Matahari Terbit berhasil menjaga keadaan ekonominya walaupun di masa pandemi.
  • Tanyakan saja kepada Si Jangkung soal hal yang detail lainnya.
  • Terkait penggantian lampu di kelas kita serahkan saja kepada Si Kribo.
  • Sudah lama kami tak berkunjung ke Kota Gudeg untuk menikmati kekayaan budaya disana.
  • Telah sepatutnya kita mensyukuri serta terus menjaga keutuhan dari Zamrud Khatulistiwa.
  • Perjalanan kami telah berakhir di Kota Pahlawan, kota yang sempat menjadi salah satu pusat perjuangan untuk kemerdekaan.
  • Orang bijak disana selalu menenangkan saya serta memberi saya jalan keluar setiap kali saya mempunyai masalah.
  • Saya sudah memutuskan untuk tidak memenuhi harapan palsu kembali.
  • Kemarin pria kaya itu mengundang anak yatim untuk menggelar acara syukur di rumahnya.
  • Di dalam setiap kecemasan, saya selalu merindukan penghiburan saya.
  • Saya sudah memutuskan hubungan dengan si jelek itu sebab dia hanya mengejar harta saya.
Photo of author

Ahmad

Pemuda yang senang belajar dan berbagi dengan sesama

Tinggalkan komentar